Ginting, Richard Reynaldo (2007) LAND of SCIENCE: PUSAT EKSPLORASI ILMU FISIKA di YOGYAKARTA. S1 thesis, UAJY.
Text (HALAMAN JUDUL)
0TA11319.pdf Download (585kB) |
|
Text (BAB I)
1TA11319.pdf Download (484kB) |
|
Text (BAB II)
2TA11319.pdf Download (1MB) |
|
Text (BAB III)
3TA11319.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB IV)
4TA11319.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB V)
5TA11319.pdf Download (1MB) |
Abstract
Ilmu fisika selama ini menjadi momok bagi masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan banyaknya masyarakat belum mengenal dan memahami ilmu fisika secara utuh. Jika dilihat lebih jauh, perkembangan ilmu fisika di Indonesia cukup menjanjikan. Banyaknya pelajar dan mahasiswa Indonesia yang menjuarai even bertaraf internasional seperti olimpiade fisika dan beberapa pekan fisika internasional menunjukkan prestasi Indonesia mulai diperhitungkan. Prestasi putra terbaik bangsa Indonesia sayangnya jarang mendapatkan tempat yang layak. Potensi fisikawan muda Indonesia hanya hilang begitu saja. Peneliti fisika asal Indonesia banyak yang begabung dengan pusat riset lain di luar negeri. Hal ini disebabkan tidak adanya sebuah wadah yang menampung mereka. Yogyakarta merupakan kota kiblat pendidikan di Indonesia. Hal ini disebabkan banyaknya perguruan tinggi yang mempunyai kualitas diatas rata-rata dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Banyaknya mahasiswa dari penjuru Indonesia membuat Yogyakarta mempunyai potensi besar dalam bidang pendidikan. Keberadaan sebuah Land of Science. Pusat Eksplorasi Ilmu Fisika di Yogyakarta menjadi multak untuk diadakan sebagai wadah untuk para fisikawan muda sehingga para peneliti mempunyai sebuah area tersendiri untuk mengeksplorasi ilmu fisika secara total. Newton memberikan sumbangan yang sangat besar dalam ilmu fisika. Hukum mekanika dan grafitasinya membuat Newton dinobatkan sebagai jenius terbaik sepanjang masa. Konsep kesetimbangan mekanika merupakan dasar dari segala pengembangan ilmu fisika ataupun ilmu-ilmu lain seperti matematika. Gagasan kesetimbangan mekanika Newton terbagi atas tiga konsep. Konsep pertama adalah kesetimbangan rotasi yang Newton wujudkan dalam hukum gravitasi universal. Konsep ke dua adalah kesetimbangan yang ke tiga adalah kesetimbangan statis yang diwujudkan dalam Hukum gerak Newton III yaitu hukum aksi-reaksi. Pencitraan bangunan sangat penting diwujudkan sebagai media komunikasi terhadap pengguna. Untuk mewujudkan karya arsitektur yang mampu berkomunikasi maka dapat diambil konsep kesetimbangan mekanika Newton melalui ekspresi gravitasi, dinamika gerak benda dan kesetimbangan aksi-reaksi. Konsep kesetimbangan mekanika tersebut diterapkan pada karakter bangunan dan tatanan keseluruhan melalui transformasi konsep kesetimbangan mekanika ke dalam suprasegmen arsitektur seperti bentuk / wujud, proporsi, warna, tekstur dan bahan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Arsitektur > Lingkungan Kawasan Penelitian Dosen > Arsitektur > Lingkungan Kawasan |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 05 Aug 2016 12:42 |
Last Modified: | 05 Aug 2016 12:42 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/10015 |
Actions (login required)
View Item |