STUDI MENGENAI INDEKS HARGA BAHAN BANGUNAN DI 17 PROPINSI DI INDONESIA

Dharmawan, Andrey (2001) STUDI MENGENAI INDEKS HARGA BAHAN BANGUNAN DI 17 PROPINSI DI INDONESIA. S1 thesis, UAJY.

[img] Text (Halaman Judul)
0TS08451.pdf

Download (272kB)
[img] Text (Bab I)
1TS08451.pdf

Download (86kB)
[img] Text (Bab II)
2TS08451.pdf

Download (278kB)
[img] Text (Bab III)
3TS08451.pdf
Restricted to Registered users only

Download (78kB)
[img] Text (Bab IV)
4TS08451.pdf
Restricted to Registered users only

Download (384kB)
[img] Text (Bab V)
5TS08451.pdf

Download (701kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tingkat kenaikan harga bahan bangunan di 17 propinsi di Indonesia baik tiap daerah-berdasarkan periode waktu maupun ap nis bahan bangunan (13 jenis sampel bahan bangunan) berdasarkan periode waktu tertentu sehingga dapat diambil rata-rata tingkat kenaikannya. Dengan mengetahui tingkat kenaikan harga bahan bangunan kita dapat memperoleh gambaran serta pertimbangan biaya di masa mendatang apabila akan melaksanakan pembangunan di suatu daerah yang ada dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka di mana data diambil dari Jurnal Bahan Bangunan, Konstruksi dan Interior (Journal of Building and Construction and Interior) yang berupa harga-harga dari tiga belas macam bahan bangunan yaitu pasir urug, pasir pasang, pasir beton, batu kali, batu bata, semen PC, besi beton polos, besi beton ulir, kayu kelas I, cat tembok, cat kayu, keramik dan tegel abu-abu polos. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan metode angka indeks (Simple Index Number) dibantu dengan program SPSS 9.0 for Windows 98. Dari analisis tersebut digunakan untuk menentukan prosentase kenaikan harga bahan bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kenaikan harga bahan bangunan tiap daerah berbeda. Itu tergantung dari kondisi daerah tersebut. Kenaikan harga bahan bangunan sangat dipengaruhi oleh krisis moneter. Hal ini ditunjukkan dengan prosentase kenaikan harga bahan bangunan hasil analisis tiap daerah berdasarkan periode waktu yang menghasilkan nilai mean sebesar 217,865 % dibandingkan dengan basil analisis tiap bahan bangunan yang menghasilkan nilai mean sebesar 191,77 % hanya terpaut sedikit sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kenaikan harga bahan bangunan di Indonesia kurang lebih dua kali lipat dari tahun 1997 sampai tahun 2000. Krisis moneter yang terjadi membawa dampak secara bertahap dari tahun ke tahun yang mengakibatkan kenaikan harga bahan bangunan dari tahun ke tahun secara bertahap pula.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Harga bahan bangunan, angka indeks, krisis moneter, prosentase kenaikan harga bahan bangunan
Subjects: Sipil > Manajemen Konstruksi
Sipil > Manajemen Konstruksi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 01 Sep 2016 12:17
Last Modified: 01 Sep 2016 12:17
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/10222

Actions (login required)

View Item View Item