Ningsih, Sofia Festy (2011) TAHAPAN KOMUNIKASI KRISIS PT. MERPATI NUSANTARA AIRLINES (Studi Kasus Pada Kecelakaan Pesawat Merpati MZ 9760 D PK-NVC Jenis Twin Otter dalam Penerbangan dari Bandara Sentani, Jayapura Menuju Oksibil, Kab. Pegunungan Bintang, Papua, 2 Agustus 2009). S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0KOM02364.pdf Download (787kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1KOM02364.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text (Bab II)
2KOM02364.pdf Restricted to Registered users only Download (462kB) |
||
Text (Bab III)
3KOM02364.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
|
Text (Bab IV)
4KOM02364.pdf Download (683kB) | Preview |
Abstract
Krisis adalah situasi yang merupakan titik balik (turning point) yang dapat membuat sesuatu bertambah baik atau buruk. PT. Merpati Airlines merupakan perusahaan BUMN ini pernah mengalami kecelakaan pesawat yang dapat menimbulkan krisis penerbangan yang serius terhadap reputasi dan eksistensi perusahaannya. Skripsi ini mengangkat masalah mengenai tahapan komunikasi krisis PT. Merpati Airlines saat jatuhnya pesawat MZ 9760 D Twin Otter dari Bandara Sentani, Jayapura menuju Oksibil, Papua, 2 Agustus 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan komunikasi krisis yang dilakukan perusahaan saat jatuhnya pesawat Merpati Airlines dan bagaimana perusahaan menangani krisis yang dihadapi, sehingga dikemudian waktu dapat memberikan manfaat penelitian sebagai masukan bagi perusahaan maskapai penerbangan mengenai tahapan komunikasi krisis dalam menyempurnakan manajemen krisis yang sudah ada. Penelitian ini menggunakan teori Laswell dengan metode studi kasus sebagai analisis data kualitatif, dimana hasilnya dipaparkan secara deskriptif melalui data pendukung dengan teknik wawancara, dokumentasi, observasi dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa : (a) Tahap Analisis Situasi ; PT. Merpati Airlines melakukan koordinasi dan komunikasi penanganan krisis secara internal (unit-unit terkait seperti unit operasional, unit teknik/maintenance, unit penerbang/cabin crew) dan eksternal (bekerjasama dengan BASARNAS, TNI AU, DITJEN PERHUB). (b) Tahap Strategi ; sesuai dengan SOP Merpati Emergency Response, Humas Merpati membuat crisis center. Crisis center sendiri merupakan pusat penanganan kendali darurat yang selalu siaga/aktif selama 24 jam, (c) Tahap Implementasi ; 1) Mengadakan pers conference serta membuat pers release ketika terjadi kasus kecelakaan ; 2) Melaksanakan program komunikasi build up sympathy secara internal perusahaan melalui Info Merpati dan Memo Direksi, sedangkan secara eksternal melalui insan media, 3) Pemberian santunan kepada keluarga korban ; (d) Tahap Evaluasi ; 1) Evaluasi yang dilakukan adalah berupa pertemuan antar direksi dan pejabat, proses recovery, follow up communication; 2) Monitoring serta analisis pemberitaan yang ada. (e) Tahap Pemeliharaan ; hubungan efektif dan intens dengan media.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | krisis, komunikasi krisis, crisis center, media, release |
Subjects: | Komunikasi > Public Relations |
Divisions: | Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 29 Apr 2013 11:30 |
Last Modified: | 01 May 2013 08:51 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/1025 |
Actions (login required)
View Item |