DWIPAYANA, I MADE TOMI (2016) ANALISA KAPASITAS SIMPANG JALAN DAN MANAJEMEN LALU LINTAS DI JALAN SELOKAN MATARAM GEJAYAN-SETURAN AKIBAT PENAMBAHAN JALUR LALU LINTAS. S1 thesis, UAJY.
Text (Halaman Judul)
0TS14428.pdf Download (1MB) |
|
Text (Bab I)
1TS14428.pdf Download (375kB) |
|
Text (Bab II)
2TS14428.pdf Download (250kB) |
|
Text (Bab III)
3TS14428.pdf Download (1MB) |
|
Text (Bab IV)
4TS14428.pdf Restricted to Registered users only Download (269kB) |
|
Text (Bab V)
5TS14428.pdf Restricted to Registered users only Download (818kB) |
|
Text (Bab VI)
6TS14428.pdf Download (16MB) |
Abstract
Persimpangan jalan yang berada pada Jalan Selokan Mataram (Gejayan- Seturan) merupakan simpang empat tak bersinyal yang sering mengalami kemacetan. Volume lalu lintas yang masuk ke persimpangan Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan) - Jalan Perumnas, Jalan Selokan Mataram (Gejayan- Seturan) - Jalan KH Wahid Hasyim, Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan) - Jalan Tantular cukup padat dan bervariasi menyebabkan konflik pada simpang. Oleh karena itu Dinas Pekerjaan Umum binamarga Daerah Istimewa Yogyakarta merencanakan penambahn jalur lalu lintas di bagian utara Selokan Mataram dengan metode jalinan tunggal. Pengambilan data lalu lintas selama tiga hari, yaitu pada hari Kamis 21 April 2016, Jumat 22 April 20016, Sabtu 23 April 2016. Satu hari dibagi menjadi tiga sesi, yaitu pagi (07:00-08:00 WIB), siang (12:00-13:00 WIB) dan sore (16:00-17:00 WIB). Data yang diambil berupa jumlah arus lalu lintas, geometrik simpang, jumlah penduduk, kondisi lingkungan simpang. Dari hasil analisis diperoleh nilai derajat kejenuhan (DS) = 0,690 dan peluang antrian (QP) = 19,486 – 39,685% di persimpangan Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan) - Jalan Perumnas, nilai derajat kejenuhan (DS) = 0,793 dan peluang antrian (QP) = 25,386 – 50,493 % di simpang Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan) - Jalan KH Wahid Hasyim, nilai derajat kejenuhan (DS) = 0,834 dan peluang antrian (QP) = 28,001 – 55,425 % di simpang Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan) - Jalan Tantular. Data ini digunakan sebagai analisa untuk mengetahui kinerja simpang. Data analisis menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997). Dilakukan perencanaan oleh Dinas Pekerjaan Umum Binamarga Daerah Istimewa Yogyakarta dengan penerapan menejemen lalu lintas. dengan metode jalinan tunggal nilai derajat kejenuhan (DS) = 0,37 kecepatan tempuh (V) = 26,99 Km/jam dan waktu tempuh rata-rata 14,838 detik pada jalinan tunggal di Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan) - Jalan Perumnas, nilai derajat kejenuhan (DS) = 0,47 kecepatan tempuh (V) = 26,15 Km/jam dan waktu tempuh rata-rata 39,416 detik pada jalinan tunggal di Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan) – Jalan KH Wahid Hasyim (bagian timur), nilai derajat kejenuhan (DS) = 0,47 kecepatan tempuh (V) = 25,94 Km/jam dan waktu tempuh rata-rata 15,27 detik pada jalinan tunggal di Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan) – Jalan KH Wahid Hasyim.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Simpang, volume, derajat kejenuhan, arus lalu lintas, jalinan |
Subjects: | Sipil > Transportasi Sipil > Transportasi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 17 Oct 2016 10:11 |
Last Modified: | 17 Oct 2016 10:11 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/10518 |
Actions (login required)
View Item |