PRAMESTI, OLIVIA LEWI (2008) STRATEGI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL SEKOLAH DASAR IMBAS DESA TERTINGGAL (Studi Kualitatif tentang Strategi Komunikasi Instruksional di Sekolah Dasar Kandangan 01 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang). S1 thesis, UAJY.
Text (Halaman Judul)
0KOM02527.pdf Download (326kB) |
|
Text (Bab I)
1KOM02527.pdf Download (249kB) |
|
Text (Bab II)
2KOM02527.pdf Download (121kB) |
|
Text (Bab III)
3KOM02527.pdf Restricted to Registered users only Download (321kB) |
|
Text (Bab IV)
4KOM02527.pdf Download (63kB) |
Abstract
Instructional Communication Strategies On Imbas Primary School of The Underdevelopment of Rural Area (Strategi Komunikasi Instruksional Sekolah Dasar Imbas Desa Tertinggal) Komunikasi instruksional merupakan bagian dari komunikasi pendidikan yang lebih berfokus pada situasi belajar yang sedang berlangsung baik dalam situasi formal, non formal, maupun informal. Tujuan komunikasi ini adalah mengubah perilaku dari segi kognitif, afektif, dan behavior. Dalam penelitian ini peneliti lebih mengkaji komunikasi instruksional dalam situasi formal seperti di sekolah karena proses pembelajaran sering dilakukan di situasi tersebut. Daerah tertinggal merupakan daerah yang relatif kurang berkembang dibanding dengan daerah lain karena memiliki ciri-ciri diantaranya, letak geografis yang sulit dicapai, SDM rendah, minimnya sarana dan prasarana, minimnya sarana dan prasarana baik di bidang ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Pendidikan menjadi faktor penting terbentuknya SDM yang berkualitas. Namun, patut disasari bahwa pendidikan di daerah tertinggal kurang mendapat perhatian khusus. Sekolah Dasar merupakan pendidikan dasar yang berpengaruh pada jenjang pendidikan berikutnya. Dalam satu wilayah terdapat dua kategori sekolah dasar yaitu SD Inti dan SD Imbas. Dalam penelitian ini peneliti mengambil objek penelitian SD Imbas karena memiliki karateristik diantaranya kurang mendapat perhatian dari pemerintah, minim sarana dan prasarana pendidikan, serta lokasinya yang jauh. Salah satunya adalah SD Kandangan 01 Bawen yang terletak di desa tertinggal. Strategi komunikasi instruksional digunakan supaya tujuan dari komunikasi instruksional bisa tercapai. Untuk di daerah tertinggal, biasanya perubahan perilaku yang ingin dicapai adalah peningkatan motivasi belajar. Oleh karenanya tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi instruksional supaya siswa bisa lebih termotivasi untuk belajar. Strategi komunikasi instruksional khususnya di sekolah dasar yang terletak di desa tertinggal sangatlah berbeda dengan daerah yang sudah maju. Karateristik sasaran sangat menetukan perbedaan strategi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana peneliti berusaha memahami dan menjelaskan perilaku manusia dalam situasi tertentu. Sementara pendekatan yang digunakan adalah dengan fenomenologi. Asumsinya adalah bahwa peneliti berusaha memahami arti peristiwa berdasarkan pandangan subjek
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Komunikasi > Public Relations |
Divisions: | Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 15 Nov 2016 10:33 |
Last Modified: | 15 Nov 2016 10:33 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/10773 |
Actions (login required)
View Item |