Hibur, Yohanes Berkhemans (2017) PENGARUH SERBUK CANGKANG TELUR SUBSTITUSI SEMEN TERHADAP KARAKTERISTIK BETON. S1 thesis, UAJY.
Text (Halaman Judul)
TS142320.pdf Download (1MB) |
|
Text (Bab I)
TS142321.pdf Download (280kB) |
|
Text (Bab II)
TS142322.pdf Download (287kB) |
|
Text (Bab III)
TS142323.pdf Download (397kB) |
|
Text (Bab IV)
TS142324.pdf Restricted to Registered users only Download (326kB) |
|
Text (Bab V)
TS142325.pdf Restricted to Registered users only Download (555kB) |
|
Text (Bab VI)
TS142326.pdf Download (1MB) |
Abstract
Dunia konstruksi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Semakin tingginya kebutuhan akan pembangunan infrastruktur, penyerapan energi untuk mendukung aktivitas tersebut tentunya akan semakin besar. Untuk sebuah negara seperti Indonesia, biaya pembangunan infrastruktur akan sangat tinggi karena mahalnya biaya produksi bahan atau material yang akan digunakan. Untuk meminimalisir kebutuhan tersebut, perlu adanya inovasi yang mampu menekan angka produksi material, semen misalnya. Oleh karena itu, perlu adanya alternatif untuk memanfaatkan limbah yang terbuang seperti cangkang telur untuk digunakan sebagai pengganti sebagian atau keseluruhan semen, khususnya sebagai bahan campuran dalam pembuatan beton. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan beton untuk material konstruksi struktural dengan bahan baku yang terdiri dari eggshell powder (ESP), semen, agregat kasar, agregat halus dan air. Variasi komposisi ESP antara lain: 0%, 5%, 10%, 12,5%, 15% dan 20% dari total penggunaan semen. Pengujian dilakukan ketika beton berumur 7, 14 dan 28 hari. Sampel benda uji berbentuk silinder dengan dimensi tinggi (H) 30 cm dan diameter (D) 15 cm. Parameter pengujian yang dilakukan merupakan karakteristik beton yang meliputi kuat tekan dan modulus elastisitas, penyerapan air, densitas dan penyusutan. Dari hasil pengujian kuat tekan beton umur 7, 14 dan 28 hari, menunjukkan bahwa pada kadar 5%-10% eggshell powder dapat digunakan sebagai bahan substitusi semen. Selanjutnya, ketika kadar ESP ditingkatkan, terjadi penurunan kuat tekan. Semakin tinggi kadar ESP, kuat tekan beton semakin rendah. Modulus elastisitas tertingi terjadi pada beton normal (0% ESP). Penyerapan air pada beton berkisar antara 9,414% - 10,345%. Di mana, penyerapan air paling kecil terjadi pada beton umur 7 hari dan paling besar terjadi pada beton saat berumur 28 hari. Dari hasil pengujian densitas, menunjukkan bahwa densitas beton ESP berkisar antara 2,0193 gr/cm3 – 2,1845 gr/cm3, serta penyusutan beton yang beragam mulai dari 0,044% – 0,184%. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa karakteristik beton untuk setiap variasi ESP memiliki karakteristik yang sama dengan beton normal, sehingga dapat digunakan sebagai beton struktural.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Beton, eggshell powder (ESP), karakteristik, substitusi semen, kuat tekan. |
Subjects: | Sipil > Struktur Sipil > Struktur |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 13 Jul 2017 08:04 |
Last Modified: | 13 Jul 2017 08:04 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/11948 |
Actions (login required)
View Item |