EVALUASI KINERJA SIMPANG TIGA MAGUWOHARJO YOGYAKARTA ( Studi Kasus : Jalan Laksda Adisucipto ─ Jalan Ring Road Utara ─ Jalan Raya Yogya-Solo )

LAY, RICHARDUS (2017) EVALUASI KINERJA SIMPANG TIGA MAGUWOHARJO YOGYAKARTA ( Studi Kasus : Jalan Laksda Adisucipto ─ Jalan Ring Road Utara ─ Jalan Raya Yogya-Solo ). S1 thesis, UAJY.

[img] Text (Halaman Judul)
0TS14409.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Bab I)
1TS14409.pdf

Download (489kB)
[img] Text (Bab II)
2TS14409.pdf

Download (311kB)
[img] Text (Bab III)
3TS14409.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Bab IV)
4TS14409.pdf
Restricted to Registered users only

Download (406kB)
[img] Text (Bab V)
5TS14409.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (Bab VI)
6TS14409.pdf

Download (1MB)

Abstract

Jalan Laksda Adisucipto merupakan jalan yang di Yogyakarta yang memiliki tingkat kemacetan lalu lintas yang tinggi terutama pada saat jam puncak. Salah satunya adalah simpang tiga Maguwoharjo Jalan Laksda Adisucipto ─ Jalan Ring Road Utara ─ Jalan Raya Yogya-Solo yang terdapat pada bagian timur kota Yogyakarta. Untuk itu maka perlu dilakukan pengaturan pada daerah simpang ini, guna menghindari dan meminimalisir terjadinya konflik dan beberapa permasalahan yang mungkin timbul di daerah persimpangan ini. Pengambilan data dilakukan dengan cara survei di lapangan dan menghitungan kendaraan secara langsung. Penelitian dilakukan selama tiga hari yaitu Sabtu (5 November 2016), Minggu (6 November 2016) dan Senin (7 November 2016) dengan waktu pengamatan pagi hari (06.00 - 08.00), siang hari (12.00 – 14.00) dan sore hari (16.00 – 18.00). Data arus lalu lintas yang diperoleh digunakan untuk menghitung derajat kejenuhan, panjang antrian dan tundaan dengan metode PKJI 2014. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa derajat kejenuhan untuk pendekat Utara, Timur dan Barat adalah 0,77; 0,78 dan 1,38. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan 5 alternatif desain yaitu optimalisasi fase APILL, perubahan pendekat Barat, optimalisasi fase APILL disertai perubahan pendekat Barat, larangan lajur bel ok kiri jalan terus dan optimalisasi fase APILL disertai larangan lajur belok kiri jalan terus. Dari kelima alternatif tersebut dipilih optimalisasi fase APILL disertai larangan lajur belok kiri jalan terus dikarenakan derajat kejenuhan yang diperoleh 0,77 pada pendekat Utara, 0,78 pada pendekat Timur dan 0,80 pada pendekat Barat yang mana tidak melebihi 0,85 sebagai syarat batas normal berdasarkan PKJI 2014.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: kapasitas, derajat kejenuhan, kinerja simpang.
Subjects: Sipil > Transportasi
Sipil > Transportasi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 17 Jul 2017 10:21
Last Modified: 17 Jul 2017 10:21
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/11956

Actions (login required)

View Item View Item