ANALISIS SIMPANG BERSINYAL ( Studi Kasus Simpang Empat Jln. Timoho - Jln. Melati Wetan – Jln. Polisi Istimewa, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta )

KURNIA, ADI (2017) ANALISIS SIMPANG BERSINYAL ( Studi Kasus Simpang Empat Jln. Timoho - Jln. Melati Wetan – Jln. Polisi Istimewa, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta ). S1 thesis, UAJY.

[img] Text (HALAMAN JUDUL)
TS139850.pdf

Download (766kB)
[img] Text (BAB I)
TS139851.pdf

Download (235kB)
[img] Text (BAB II)
TS139852.pdf

Download (204kB)
[img] Text (BAB III)
TS139853.pdf

Download (841kB)
[img] Text (BAB IV)
TS139854.pdf
Restricted to Registered users only

Download (222kB)
[img] Text (BAB V)
TS139855.pdf
Restricted to Registered users only

Download (796kB)
[img] Text (BAB VI)
TS139856.pdf

Download (691kB)

Abstract

Peningkatan arus lalu lintas di kota Yogyakarta disebabkan karena peningkatan arus lalu lintas yang cepat dan infrastruktur yang terbatas sehingga terjadi kemacetan. Salah satunya pada Simpang Empat Jl. Timoho – Jl. Melati Wetan – Jl. Polisi Istimewa, Kec. Gondokusuman, Yogyakarta sering terjadi kemacetan yang mengakibatkan antrian yang cukup panjang sehingga perlu dilakukan analisis untuk mengetahui kinerja dan tingkat pelayanan simpang tersebut. Penelitian diawali dengan mengukur lebar pendekat dan waktu hijau. Data yang diambil adalah data arus lalu lintas semua jenis kendaraan yang belok kiri, belok kiri langsung, lurus dan belok kanan. Penelitian dilakukan selama tiga hari yaitu Jumat (11/11/16), Sabtu (12/11/16) dan Senin (14/11/16), dengan jam pengamatan pagi (06.30-08.30 WIB), siang hari (12.00-14.00 WIB), dan sore hari (16.00-18.00 WIB). Data arus lalu lintas yang diperoleh digunakan untuk melakukan perhitungan kapasitas, derajat kejenuhan, angka henti, tundaaan lalu lintas rerata, tundaan geometrik rerata dan tundaan total menurut metode MKJI 1997. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa derajat kejenuhan untuk masing-masing pendekat utara, timur, selatan, barat adalah 1,015; 0,239; 0,756; 0,489.. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan 3 alternatif desain yaitu dengan penambahan waktu hijau, perubahan geometrik, dan penambahan waktu hijau beserta perubahan geometrik. Dari ketiga alternatif di atas, yang terbaik adalah alternatif Penambahan Waktu Hijau dan Perubahan Geometrik dikarenakan derajat kejenuhan yang diperoleh 0,476; 0,277; 0,725; 0,566 yang mana tidak melebihi syarat batas normal berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 yaitu ≤ 0,75.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: simpang bersinyal, derajat kejenuhan, panjang antrian, angka henti, dan tundaan.
Subjects: Sipil > Transportasi
Sipil > Transportasi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 05 Dec 2017 11:50
Last Modified: 05 Dec 2017 11:50
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/13160

Actions (login required)

View Item View Item