INDUKSI EMBRIOGENESIS SOMATIK TANAMAN ANGGREK Phalaenopsis "Sogo Vivien” MELALUI PENYISIPAN GEN AtRKD4 DENGAN Agrobacterium tumefaciens

Mursyanti, Exsyupransia (2016) INDUKSI EMBRIOGENESIS SOMATIK TANAMAN ANGGREK Phalaenopsis "Sogo Vivien” MELALUI PENYISIPAN GEN AtRKD4 DENGAN Agrobacterium tumefaciens. Phd thesis, UAJY.

[img] Text (INDUKSI EMBRIOGENESIS SOMATIK TANAMAN ANGGREK Phalaenopsis "Sogo Vivien” MELALUI PENYISIPAN GEN AtRKD4 DENGAN Agrobacterium tumefaciens)
Exsyupransia Mursyanti.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (38MB)

Abstract

Phalaenopsis“Sogo Vivien” merupakan anggrek hibrida unggul dengan ukuran mini dan memiliki bunga yang indah dengan percabangan infloresensia yang banyak sehingga memenuhi kriteria sebagai tanaman hias dalam pot. Produksi massal yang identik dengan induknya dalam waktu yang cepat, dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pasar. Perbanyakan anggrek melalui penyisipan gen telah banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menginduksi pembentukan embrio somatik dengan cara menyisipkan gen RWPRK Domain-containing4 (RKD4) yang diisolasi dari Arabidopsis thaliana ( gen AtRKD4) ke genom Anggrek Phalaenopsis “Sogo Vivien”. Penelitian dengan menggunakan sistem ekspresi yang diinduksi dengan glukokortikoid dexamethasone (DEX) ini dilakukan dalam beberapa tahap penelitian, yaitu 1) Penentuan target tranformasi genetik pada P. “Sogo Vivien”; 2) Resistensi protokorm terhadap higromisin; 3) Penentuan waktu inokulasi Agrobacterium tumefaciens pembawa pTA7002-35S::GR::AtRKD4 pada protokorm; 4) Penentuan efisiensi transformasi 35S::GR::AtRKD4 pada P. “Sogo Vivien; 5) Penentuan konsentrasi DEX yang tepat dan respon organ tanaman transforman yang terbaik untuk induksi embriogenesis somatik. Protokorm yang berasal dari biji hasil self-pollination maupun backcross pollination ditanam pada variasi medium NP, MS dan VW. Plb diinduksi dari eksplan daun dan akar dari plantlet hasil pertumbuhan tunas pada nodus tangkai bunga. Uji resistensi dilakukan pada protokorm umur 21 hari yang ditanam pada medium seleksi dengan variasi konsentrasi higromisin. Transformasi genetik dilakukan dengan variasi waktu inokulasi, yaitu 0,5; 1;2; dan 3 jam. Overekspresi gen dilakukan dengan sistem ekspresi yang diinduksi oleh glukokortikoid DEX pada potongan daun, batang dan akar plantlet transforman. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap struktur anatomi, keberadaan mRNA AtRKD4 dengan PCR, maupun perkembangan embrio somatik yang terbentuk. Berdasarkan hasil yang diperoleh protokorm pada medium NP memberikan respon pertumbuhan yang terbaik, dan memperlihatkan 6 fase perkembangan embrio. Eksplan daun hanya menghasilkan kalus non embriogenik, sedangkan akar menghasilkan embrio somatik dengan persentase yang rendah, sehingga protokorm dipilih sebagai target transformasi. Uji resistensi menunjukkan bahwa higromisin 10 mg.L-1 menyebabkan persentase kematian protokorm mendekati LD50, maka konsentrasi ini dipakai untuk tahap seleksi tanaman transforman. Waktu inokulasi 1 jam merupakan perlakuan yang optimum untuk transformasi protokorm P. “Sogo Vivien”. Penyisipan gen AtRKD4 dalam konstruksi 35S::GR::AtRKD4 menghasilkan efisiensi transformasi rata-rata sebesar 0,63%. Sebanyak 34 protokorm kandidat transforman yang bertunas, 20 diantaranya mampu beregenerasi menjadi plantlet. Konfirmasi keberhasilan integrasi gen At-RKD4 dengan metode PCR menunjukkan bahwa 100% kandidat transforman positif membawa transgen AtRKD4 dengan ukuran pita ±380 bp dan HPT yang berukuran ±500 bp. Overekspresi gen ditunjukkan dengan adanya pembentukan embrio somatik maupun akumulasi mRNA AtRKD4 pada potongan daun dan batang tanaman transforman setelah diinduksi dengan DEX. Konsentrasi DEX yang optimum adalah 15 μM, dengan respon organ terbaik untuk induksi embrio somatik adalah daun. Pembentukan embrio somatik dimulai dengan adanya pembengkakan pada potongan daun pada hari ke 8, diikuti dengan pembentukan embrio somatik pada hari ke 18 dan pembentukan Shoot Apical Meristem (SAM) yang dimulai pada hari ke 53. Hasil analisis anatomi memperlihatkan adanya pembentukan embrio pada daun transforman. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa overekspresi gen AtRKD4 dapat menginduksi pembentukan embrio somatik pada anggrek Phalaenopsis “Sogo Vivien”

Item Type: Thesis (Phd)
Uncontrolled Keywords: embriogenesis, overekspresi, AtRKD4, glukokortikoid, Phalaenopsis“Sogo Vivien”
Subjects: Teknobiologi > Tekno Industri
Divisions: Fakultas Teknobiologi > Biologi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 19 Dec 2017 09:46
Last Modified: 19 Dec 2017 09:46
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/13262

Actions (login required)

View Item View Item