LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT INFORMASI KERAJINAN TENUN DI SUMBERRAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN

ARIYANTANI, AGNES ARDIANA (2017) LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT INFORMASI KERAJINAN TENUN DI SUMBERRAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN. .. pp. 1-9. ISSN .

[img] Text
JURNAL.pdf

Download (1MB)

Abstract

Munculnya tenun gendong sejak 1950-an memancing perkembangan tenun lurik dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) di Sumberrahayu, Moyudan Sleman. Perkembangan ini menghasilkan sebuah kerajinan yang turun temurun, khususnya kaum wanita dan menjadikan sebagaian besarnya masyarakatnya menjadi pengrajin tenun yang tersebar di 3 dusun yaitu Kembangan, Sangubanyu dan Gamplong. Tenun lurik yang semula berupa stagen pengikat perut kaum wanita atau kain lurik terus mengalami perkembangan. Krisis moneter tahun 1977, menjadi pemicu lahirnya inovasi baru, tantangan permintaan pembeli, penemuan bahan baru, bentuk baru, dan tenun yang terkesan kuno harus bersaing di pasar ekonomi. Memasuki era 2000-an ini lah semakin terlihat transformasi tenun menjadi suatu karya yang berbeda-beda, namun harus memiliki nilai jual dan menarik konsumen. Adanya pergeseran tenun dari bahan dan bentuk semula ke bentuk dan material yang baru, menurunnya generasi penerus, serta belum terdapat wadah informasi yang jelas mengenai perkembangan tenun di Sumberrahayu. Melalui hal tersebut, maka muncul suatu gagasan untuk merancang suatu bangunan fasilitas publik dengan pendekatan Arsitektur Kontemporer. Sebuah konsep peracangan bangunan dengan tipologi Art Center untuk mewadahi fungsi Informasi, Pameran Budaya, Pendidikan, dan Ekonomi. Selain itu, pemilihan pendekatan arsitektur kontemporer karena adaptasi dari ketiga kawasan ini terhadap perkembangan jaman memperlihatkan kecenderungan secara kontemporer, mempertimbangkan kualitas visual guna menunjang informasi, dan harmonisasi budaya lokal terhadap modernisasi. Penekanan prinsip simbolik pada arsitektur kontemporer menjadikan bangunan berusaha menonjolkan suatu estetika atau alur cerita berupa kronologi tenun kedalam perancangan. Penerapan prinsip simbolik lebih mengacu pada tata ruang, bentuk bangunan, adaptasi lingkungan, material bangunan, ornamen bangunan, dan warna bangunan. Berdasarkan penjelasan di atas maka bangunan.Berdasarkan penjelasan di atas maka bangunan tersebut akan diberi nama “Pusat Informasi Kerajinan Tenun di Sumberrahayu”.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: pusat, informasi, kerajinan, tenun
Subjects: Arsitektur > Lingkungan Kawasan
Penelitian Dosen > Arsitektur > Lingkungan Kawasan
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 24 Jan 2018 12:52
Last Modified: 24 Jan 2018 12:52
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/13559

Actions (login required)

View Item View Item