SANDI, AUBREY DESTI GELISIA (2017) LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PANTI JOMPO DI YOGYAKARTA. S1 thesis, UAJY.
Text (AUBREY DESTI GELISIA SANDI)
TA15009.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB) |
Abstract
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, terutama di bidang kesehatan yang memberikan dampak yang baik untuk dunia. Berdasarkan laporan World Health Statistics (Monitoring Health for the SDGs), harapan hidup secara global meningkat dalam 5 tahun terakhir yaitu antara tahun 2000 dan 2015. Indonesia menjadi satu negara yang memiliki harapan hidup yang tinggi. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Nasional, Indonesia memiliki Angka Harapan Hidup (AHH) sebesar 70,1 tahun . Pada tahun 2015, D.I. Yogyakarta menempati urutan pertama sebagai provinsi yang memiliki angka harapan hidup yang tinggi yaitu sebesar 73,62 tahun. . Jika angka harapan hidup di D.I. Yogyakarta yang tinggi maka hal ini juga menunjukan bahwa jumlah lansia (lanjut usia) juga tinggi. Lansia terlantar di Yogyakarta sebanyak 2.303 jiwa pada tahun 2012. Sedangkan hanya terdapat 6 Panti Jompo dengan daya tampung total 376 sehingga pembanguan panti jompo sebagai rumah bagi lansia terlantar di Yogyakarta sangat disarankan. Masyarakat Yogyakarta meyakini bahwa lansia yang ditampung di panti jompo adalah bagian ada orang tua yang ‘terbuang dan tersingkirkan’. Namun sesungguhnya panti jompo adalah tempat untuk lansia dalam menghabiskan masa tuanya bersama orang-orang sebaya-nya dengan perawatan yang maksimal. Art therapy didasarkan pada gagasan bahwa proses kreatif pembuatan seni adalah bagian penyembuhan dan peningkatan kualitas kehidupan serta merupakan bentuk komunikasi nonverbal dari pikiran dan perasaan. Ekpresi lansia yang dimaksudkan adalah ekpresi dari segala ketakutan, kecemasan, kesedihan, kegelisahan mereka mengenai proses penuaan mereka baik secara fisik maupun psiko-sosial. Kata kunci pada pendekatan art theraphy yang diterapkan dalam panti jompo ini yaitu Apresiasi diri/ penghargaan diri (Esteem Needs), adaptif (physiological and safety needs), sosialisasi dan komunikasi (Social needs) serta pengembangan diri yang terarah(self actualization needs). Pendekatan art theraphy ini didukung dengan suasana ekspresif yang termasuk dalam kata kunci psiko-sosial. Kata kunci pada pendekatan art theraphy yang diterapkan dalam panti jompo ini yaitu Apresiasi diri/ penghargaan diri (Esteem Needs), adaptif (physiological and safety needs) dan suasana interaktif yang termasuk dalam kata kunci sosialisasi dan komunikasi (Social needs) serta pengembangan diri yang terarah(self actualization needs) dalam wujud rancangan tata ruang dalam dan tata ruang luar melalui suprasegmen arsitektur
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Lansia, Panti Jompo, Art therapy, Interaktif, Ekspresif |
Subjects: | Arsitektur > Bangunan Arsitektural Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 05 Feb 2018 10:21 |
Last Modified: | 05 Feb 2018 10:21 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/13706 |
Actions (login required)
View Item |