ANALISIS KINERJA OPERSIONAL TERMINAL TIRTONADI SURAKARTA

Prihardi, Anindito (2017) ANALISIS KINERJA OPERSIONAL TERMINAL TIRTONADI SURAKARTA. S1 thesis, UAJY.

	Text (HALAMAN JUDUL) TS149300.pdf Download (706kB)
	Text (BAB I) TS149301.pdf Download (278kB)
	Text (BAB II) TS149302.pdf Download (240kB)
	Text (BAB III) TS149303.pdf Restricted to Registered users only Download (454kB)
	Text (BAB IV) TS149304.pdf Restricted to Registered users only Download (139kB)
	Text (BAB V) TS149305.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB VI) TS149306.pdf Download (2MB)

Abstract

Terminal Tirtonadi ini merupakan terminal tipe A yang berfungsi melayani kendaraan angkutan umum untuk angkutan perkotaan. Terminal Tirtonadi melayani kendaraan umum untuk angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) dan angkutan umum Antar Kota Antar Propinsi (AKAP). Waktu operasional terminal Tirtonadi adalah 24 jam karena terminal ini merupakan penghubung jalur dari Jawa Timur, Jawa Tengah bagian utara (Semarang), Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara yaitu mengkaji aspek letak lokasi terminal, mengkaji sirkulasi di terminal dan survei pengambilan data secara langsung di lapangan. Data yang diperlukan yaitu jumlah kapasitas parkir terminal, volume sirkulasi penumpang selama 24 jam dan jumlah bus yang melintas di area parkir dan area antrian keberangkatan selama 24 jam. Pengambilan data dilakukan pada hari Senin – Jumat, karena hari tersebut merupakan hari kerja. Dalam satu hari, penulis melakukan pengamatan selama kurang lebih 6 jam. Data yang sudah diperoleh dari hasil pengamatan kemudian diolah dengan menggunakan rumus perhitungan antrian untuk mengukur tingkat pelayanan. Dari hasil analisis yang dilakukan dapat diketahui bahwa Terminal Tirtonadi terletak di jalan arteri atau terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi. Letak terminal Tirtonadi juga berada pada lokasi yang memungkinkan untuk perpindahan moda transportasi dan berada di dekat pusat kegiatan kota. Sirkulasi penumpang sudah termasuk layak, karena pembagian pada zona penumpang sudah tertata. Selain itu, pada pelayanan pemberangkatan penumpang terbagi menjadi arah Barat dan Timur. Pembagian pelayanan seperti ini dapat memudahkan penumpang untuk memilih jalur bus yang akan dituju. Jumlah antrian pada setiap sistem pelayanan hampir tidak ada antrian. Hal ini disebabkan karena banyaknya tersedia pelayanan pada penurunan dan pengelompokan jalur pada keberangkatan. Sehingga sirkulasi bus dapat bergerak secara teratur dan tidak terjadi kesemrawutan.

Actions (login required)

View Item