Nugroho, Titus Febrianto Adi (2013) AKTUALISASI PERS SEBAGAI THE FOURTH ESTATE DALAM PROSES DEMOKRATISASI ( Studi Analisis Isi Terhadap Rubrik ” Konsolidasi Demokrasi Di Daerah” Surat Kabar Harian Kompas Periode Januari 2011–Juni 2012). S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0KOM03521.pdf Download (678kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1KOM03521.pdf Download (320kB) | Preview |
|
Text (Bab II)
2KOM03521.pdf Restricted to Registered users only Download (180kB) |
||
Text (Bab III)
3KOM03521.pdf Restricted to Registered users only Download (977kB) |
||
|
Text (Bab IV)
4KOM03521.pdf Download (130kB) | Preview |
Abstract
Demokrasi tidak bisa dimaknai sekedar sebagai sebuah proses keterwakilan politik, di mana rakyat berdaulat lewat pemilihan umum yang diselenggarakan demi memilih pemimpin-pemimpin politik. Pemahaman demokrasi versi tokoh-tokoh yang dikutip dalam penelitian ini seperti Thomas Jefferson, Alexis de Tocqueville, Ronald Takaki, Fareed Zakaria, Isaiah Berlin, Jurgen Habermas, dan sebagainya, adalah pemahaman demokrasi yang radikal. Sebuah sistem yang tidak hanya memungkinkan keterwakilan politik, namun juga mengakui kedaulatan dan kebebasan individu, serta otonomi pribadi. Kebebasan individu memiliki nilai yang sama tinggi dengan kebebasan politik. Proses demokratisasi mencakup dua proses besar, proses transisi demokrasi dan konsolidasi demokrasi. Dalam mewujudkan proses konsolidasi demokrasi, pers sebagai the fourth estate menjadi salah satu instrument penting, khususnya dalam membantu mewujudkan demokrasi radikal yang ideal. Penelitian ini akan melihat kecenderungan pemberitaan pers dalam mengangkat isu demokratisasi, serta menilai idealisasinya berdasarkan pemahaman demokrasi radikal dan ruang publik deliberatif. Penelitian ini mengambil Kompas sebagai objek penelitian dalam rubrik indepth reporting berjudul “Konsolidasi Demokrasi”. Timeframe yang diambil adalah Januari 2011-Juni 2012. Rubrik ini sendiri mengangkat proses konsolidasi demokrasi di tiap-tiap provinsi di seluruh Indonesia per bulannya. Penelitian menggunakan metode analisis isi kualitatif. Teknik-teknik analisis yang digunakan antara lain frequencies, cross-tab analysis, dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompas dalam memberitakan proses konsolidasi demokrasi di Indonesia, masih terjebak pada kecenderungan saliansi isu-isu politik belaka. Isu-isu Political Rights mendominasi hasil pemberitaan, dan ide-ide utama yang menjadi konklusi artikel turun dari pemahaman Political Rights. Sementara isu-isu Civil Liberties, Corruption, Press Freedom maupaun ide-ide utama yang diderivasikan dari pemahaman atasnya, hanya mendapat persentase yang kecil dalam pemberitaan. Salah satu faktor yang menyebabkan antara lain karena pemilihan daerah yang akan menjadi fokus kajian tiap bulannya, didasarkan pada agenda pilkada daerah yang bersangkutan. Sehingga isu politik menjadi isu teraktual. Selain itu Kompas belum menunjukkan kualitas ideal fourth estate dalam memberitakan proses demokratisasi. Dalam perspektif demokrasi radikal, diharapkan Kompas mampu memberikan proporsionalitas isu secara berimbang baik dari segi politik maupun permasalahan sosial dan Hak Asasi Manusia. Dari pemahaman ruang publik dan demokrasi deliberatif, Kompas seharusnya mampu memberikan ruang proporsionalitas partisipan demokrasi secara berimbang pula. Kompas memberikan porsi yang sangat besar kepada civil society dalam penelitian ini. Namun tidak banyak ruang diberikan dalam pemberitaan bagi eksekutif, legislative, yudikatif, maupun pelaku pasar dan kapital.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Konsolidasi demokrasi, the fourth estate, Kecenderungan Pemberitaan, Demokrasi Radikal, Ruang Publik, Analisis Isi |
Subjects: | Komunikasi > Jurnalisme |
Divisions: | Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 15 May 2013 09:09 |
Last Modified: | 15 May 2013 09:09 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/1420 |
Actions (login required)
View Item |