KRESTIANTO, RUTH ANGELA (2017) KABA-KABA RESORT DI TABANAN, BALI Melalui Pendekatan Filosofi Tatanan Arsitektur Bali. S1 thesis, UAJY.
Text (RUTH ANGELA KRESTIANTO)
TA14373.pdf Restricted to Repository staff only Download (89MB) |
Abstract
Provinsi Bali merupakan salah satu wilayah di Indonesia bagian tengah yang kaya akan berbagai sektor pariwisata, baik objek wisata alam hingga sejarah/budaya. Hal ini menjadi daya tarik bagi Provinsi Bali terhadap wisatawan. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (tahun 2011 – 2015), Provinsi Bali mengalami peningkatan jumlah wisatawan yang cukup tinggi, bahkan tercatat memiliki angka kunjungan wisatawan paling tinggi di seluruh Indonesia. Tujuan wisatawan yang berkunjung pun beragam, baik untuk keperluan pekerjaan dan rekreasi. Kabupaten Tabanan terletak pada sisi selatan Pulau Bali, merupakan kawasan agraris, dimana mata pencaharian utama masyarakat Tabanan adalah pertanian. Sehingga wilayah Tabanan memiliki salah satu daya tarik wisata kegiatan atraksi sosial budaya setempat berupa kegiatan pertanian yang juga memiliki area sawah yang luas dan indah. Wilayah Tabanan juga memiliki daya tarik berupa alam yang indah dan destinasi pariwisata yang menarik yang tersebar di wilayah Tabanan. Kuatnya daya tarik wilayah Tabanan bagi wisatawan sangat tinggi, Tabanan merupakan wilayah di provinsi Bali yang memiliki angka kunjungan wisatawan tertinggi diantara kabupaten lainnya. Sebaliknya, akomodasi hunian sementara di kabupaten Tabanan masih sangat minim, bahkan tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Oleh karena itu, Tabanan sangat memerlukan prasarana hunian sementara bagi wisatawan yang juga memadahi fasilitas rekreasi dan relaksasi. Desa Kaba-Kaba terletak di wilayah kabupaten Tabanan, desa Kaba-Kaba masih mempertahankan nilai tradisi turun temurun, baik dari segi kegiatan masyarakatnya, seperti upacara keagamaan, kelestarian alamnya yang masih sangat terjaga sehingga memiliki pemandangan alam yang sangat indah, dan dari segi arsitektur nya. Namun, saat ini masyarakat desa Kaba-Kaba sudah terbuka akan era modern, yang tampak dari bangunan yang sudah memiliki tampilan lebih modern, namun tetap menggunakan corak arsitektur tradisional Bali, seperti ornamen pada bagian atap atau bukaan bangunan. Kentalnya kebudayaan masyarakat akan tradisi lokal, menjadi dasar penggunaan landasan filosofi tatanan arsitektur tradisional Bali pada proyek Resort, sehingga diharapkan proyek Resort mampu mengenalkan unsur lokalitas kepada wisatawan. Atraksi kegiatan sosial-budaya masyarakat sekitar disajikan dengan kegiatan pertanian oleh masyarakat setempat dengan perpaduan hamparan lahan pertanian yang luas dan indah. Filosofi arsitektur Bali lebih mengutamakan keseimbangan hubungan antara manusia-sang pencipta, manusia-manusia, dan manusia-alam. Sehingga keseimbangan ini akan menciptakan keseimbangan kosmologis yang tampak dari susunan tata ruang menurut arah mata angin, bagian bangunan menurut badan manusia, serta ruang terbuka yang luas untuk keseimbangan kosmologis dengan alam. Proyek Resort diharapkan mampu menjadi sarana akomodasi tempat tinggal sementara bagi wisatawan, yang juga menyajikan fasilitas pendukung rekreasi dan relaksasi, yang juga menampilkan unsur lokalitas masyarakat setempat dan kegiatan atraksi sosial-budaya masyarakat setempat.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Wisatawan, Akomodasi Tempat Tinggal Sementara, Filosofi Arsitektur Tradisional Bali, Atraksi Sosial-Budaya. |
Subjects: | Arsitektur > Bangunan Arsitektural Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 14 May 2018 10:37 |
Last Modified: | 14 May 2018 10:37 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/14708 |
Actions (login required)
View Item |