Wacana Raja Perempuan Kraton Yogyakarta (Analisis Framing Pemberitaan Mengenai Wacana Raja Perempuan Kraton Yogyakarta di Surat Kabar Harian (SKH) Kedaulatan Rakyat Periode 15 – 21 Mei 2010)

Rini, Visia Aprina Puspita (2011) Wacana Raja Perempuan Kraton Yogyakarta (Analisis Framing Pemberitaan Mengenai Wacana Raja Perempuan Kraton Yogyakarta di Surat Kabar Harian (SKH) Kedaulatan Rakyat Periode 15 – 21 Mei 2010). S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0KOM03377.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1KOM03377.pdf

Download (292kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab II)
2KOM03377.pdf

Download (202kB) | Preview
[img] Text (Bab III)
3KOM03377.pdf
Restricted to Registered users only

Download (555kB)
[img]
Preview
Text (Bab IV)
4KOM03377.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Peneliti berupaya menemukan bagaimana frame yang dipakai oleh SKH Kedaulatan Rakyat dan bagaimana kebijakan redaksi terkait dengan pemberitaan mengenai wacana perempuan raja kraton. Wacana perempuan raja kraton merupakan topik yang menarik karena dilontarkan sendiri oleh Sultan Hamengku Buwono X yang tidak memiliki keturunan laki-laki. Padahal menurut konstitusi kraton atau paugeran yang berhak menjadi Raja Kraton haruslah keturunan laki-laki. Inilah yang menjadi perdebatan di kalangan masyarakat dan pihak kraton sendiri. Di sisi lain kemunculan perempuan pemimpin dikaitkan dengan isu keadilan gender. Jika setuju perempuan raja kraton maka yang harus dilakukan adalah mengubah paugeran yang telah menjadi tradisi Kraton. Permasalahan yang kemudian dihadapi apakah Kraton dan masyarakat Yogya yang menganut budaya patriarki rela mengubah paugeran dan menerima kehadiran pemimpin perempuan. Hal-hal tersebut yang coba dijawab peneliti melalui analisis pada dua level yaitu analisis pada level teks pada berita-berita di halaman pertama, serta level konteks dengan melakukan wawancara pada pihak redaksi KR. peneliti melakukan analisis teks dengan bantuan lembar koding (coding sheet) perangkat framing Pan dan Kosicki yang memuat struktur scriptural, tematis, sintaksis dan retoris. Keempat perangkat yang dikemukakan oleh pan dan kosicki membantu peneliti menemukan frame dari masing-masing berita dan frame KR. Berdasarkan temuan tekstual dan kontekstual peneliti menemukan bahwa KR cenderung menonjolkan pemberitaan yang kurang mendukung wacana perempuan raja kraton, dengan mengangkat pendapat narasumber yang lebih mengingkan Raja Kraton adalah keturunan laki-laki. KR juga menonjolkan bahwa melakukan perubahan atau amandemen pada paugeran tidak mudah dilakukan mengingat butuh proses yang panjang dan tinjauan lebih lanjut. Sedangkan kebijakan redaksi KR yang lebih banyak menampilkan pendapat narasumber yang kontra wacana perempuan raja kraton dilakukan demi menampung aspirasi publik yang masih menginginkan pengganti sultan adalah laki-laki. Pemberitaan yang dilakukan KR terkait wacana perempuan raja kraton berdasarkan ideologi KR sebagai koran lokal Yogya yang berusaha menampung aspirasi publik demi mengutamakan kepentingan publik. Meskipun dalam analisis konteks KR mengaku bersikap netral dengan pemberitaan yang dilakukan namun peneliti melihat bahwa pemberitaan yang PDF Create! 3 Trial www.scansoft.com dilakukan melalui serangkaian proses seleksi berita mulai dari pemilihan narasumber, judul, lead berita dan juga proses penonjolan berita yang ditempatkan pada headline mengarahkan publik untuk mempertahankan tradisi bahwa raja adalah laki-laki. Hal ini bisa dilihat dari pemilihan narasumber yang lebih banyak mendukung raja adalah laki-laki. Sehingga KR kurang “seimbang” dalam mengakomodasi kepentingan publik. Selain itu ini juga dipengaruhi karena KR hidup di tengah-tengah masyarakat Jogya yang masih menganut budaya patriarki.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Komunikasi > Jurnalisme
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 16 May 2013 13:42
Last Modified: 16 May 2013 13:42
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/1490

Actions (login required)

View Item View Item