Dananjaya, Titus Abimanyu (2018) MUSEUM BAHARI DI KABUPATEN KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. S1 thesis, UAJY.
Text (Titus Abimanyu Dananjaya)
TA14824.pdf Restricted to Repository staff only Download (18MB) |
Abstract
Indonesia memiliki potensi sumber daya kelautan yang tinggi. Namun, hal tersebut tidak dibarengi dengan eksplorasi yang maksimal. Hal tersebut disebabkan oleh perhatian masyarakat Indonesia terhadap dunia kemaritiman yang masih rendah. Guna meningkatkan perhatian ini, maka diperlukan sarana yang mampu memberikan edukasi. Sarana tersebut merupakan pembangunan museum bahari yang menjadi sarana edukasi informal yang dapat diakses oleh semua kalangan dengan cara rekreatif dan edukatif. Selain itu pembangunan museum dengan fasilitas lengkap diharapkan dapat menarik masyarakat untuk meningkatkan perhatian terhadap museum yang masih rendah. Guna mewujudkan tujuan utama yaitu mengedukasi masyarkat, pembangunan museum akan menerapkan pendekatan psikologi arsitektur. Melalui pendekatan ini pengunjung akan “dipaksa” untuk membangun persepsi tentang laut yang sebenarnya melalui tahap-tahap konten museum. Museum akan dibagi dalam 3 zona museum, yaitu zona Laut Indonesia dan Sumber Daya Lautnya, Zona Sejarah Perkapalan dan Zona Perkapalan Modern. Zona pertama, pengunjung diajak untuk menikmati koleksi sumber daya alam. Tahap ini menekankan pada pembentukan gambaran laut dalam beserta isinya menggunakan teori referential meanings yang berguna sebagai pengenalan. Zona kedua, pengunjung akan diajak untuk memasuki sejarah perkapalan. Koleksi disusun secara linier guna membentuk sekuens dari periode atau jenis koleksi. Penataan koleksi yang membentuk sekuens juga memudahkan otak pengunjung untuk meproses informasi dengan modah dan cepat. Zona ketiga pengunjung berada pada tingkat akhir pengunjung akan menikmati perkembangan modern kapal, pada tahap ini persepsi pengunjung dibangun pada 3 rangsangan yaitu auditori, heptik dan visual. Melalui ketiga tahap tersebut pengunjung akan diajak secara runtut mengerti mulai dari awal hingga akhir secara runtut. Informasi yang diserap pengunjung juga akan lebih maksimal karena melibatkan banyak indra sehingga pemrosesan informasi pada otak akan lebih baik. Tidak hanya pada tata ruang dalam museum, pada ruang luar, pengunjung telah distimulasi dengan bentuk museum yang dapat diinterpretasikan secara mandiri oleh pengunjung. Selain itu terdapat pula kantung interaksi sebagai sarana interaksi bagi pengunjung sekaligus mengulang kembali apa yang telah didapatkan yang dilengkapi dengan papan informasi pengetahuan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Museum, Bahari, Psikologi Arsitektur, Edukatif |
Subjects: | Arsitektur > Bangunan Arsitektural Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 06 Jun 2018 13:15 |
Last Modified: | 06 Jun 2018 13:15 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/14967 |
Actions (login required)
View Item |