PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA DI UKM KONVEKSI GLORIA SURAKARTA

MOELYONO, BOBBY TRIHANDOYO (2017) PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA DI UKM KONVEKSI GLORIA SURAKARTA. S1 thesis, UAJY.

[img] Text (BOBBY TRIHANDOYO MOELYONO)
TI06692.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (8MB)

Abstract

Kualitas merupakan faktor utama untuk meraih kesuksesan bisnis. Dalam dunia konveksi, hal yang terpenting dalam mempertahankan loyalitas konsumen adalah pengendalian kualitas. Perusahaan melakukan pengendalian kualitas untuk mendapatkan produk yang baik agar dapat bersaing dengan produk lainnya. Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, antara lain: ketepatan proses produksi, kerugian akibat produk yang cacat dan penentuan spesifikasi kualitas sendiri. Peneliti melakukan pengamatan di UKM Konveksi Gloria Surakarta dimana rumah usaha ini memproduksi pakaian bayi. Terdapat masalah pada bagian departemen produksi, terutama pada produk baju bayi. Presentase produk cacat di UKM Konveksi Gloria masih cukup tinggi, presentase produk cacat mencapai 11,95%. Presentase produk cacat yang masih cukup tinggi ini mengakibatkan kerugian yang besar dan mempertanyakan apakah pengendalian kualitas yang dilakukan pada produksi baju bayi sudah tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan kualitas dan memberikan usulan perbaikan menggunakan metode DMAIC Six Sigma. Langkah-langkah dalam melakukan pengendalian kualitas menggunakan metode DMAIC Six Sigma ialah menentukan Critical To Quality (CTQ) / karakteristik kualitas, mengukur baseline kinerja dan kapabilitas sigma, menentukan targer-target kinerja dari karakteristik kunci (CTQ) dan mengidentifikasi sumber-sumber akar penyebab kecacatan, menentukan rencana tindakan perbaikan untuk meningkatkan kualitas, mengontrol dan mengevaluasi hasil penerapan tindakan perbaikan. Di dalam metode DMAIC Six Sigma, beberapa alat yang digunakan untuk membantu Peneliti dalam mencari perbaikan atas masalah yang ada yaitu diagram pareto, diagram sebab-akibat, SIPOC, CTQ Tree, peta kendali U dan PFMEA (Process Failure Mode and Effect Analysis). Pada tahap Define, didapatkan 9 jenis cacat yaitu, robek, lis lepas, kancing lepas, ukuran tidak pas, jahitan tidak rapi, lengan lepas, sablon rusak, terkena oli mesin dan bis meleset. Pada tahap Measure, level sigma UKM Konveksi Gloria saat ini berada pada level 3,67 sigma. Pada tahap analyze, lis lepas dan kancing lepas memiliki presentase kecacatan tertinggi masing-masing mencapai 18,83% dan 15,94% dari jenis cacat keseluruhan. Pada tahap improve, penyebab utama timbulnya cacat lis lepas dan kancing lepas adalah operator kurang pengalaman menjahit lis pada pola baju bayi dan jarum tumpul berdasarkan hasil scoring FMEA. Usulan perbaikan adalah membuat pelatihan menjahit lis baju bayi serta instruksi kerja menjahit lis baju bayi dan membuat checksheet penggantian jarum. Setelah melakukan perbaikan dari masalah-masalah yang muncul, presentase cacat lis lepas menurun 4,34% menjadi 14,49% dan presentase cacat kancing lepas menurun 3,02% menjadi 12,92%. Nilai sigma meningkat 0,17 sigma menjadi 3,81 sigma atau berkurang sebanyak 5808 nonconformities dalam 1 juta kemungkinan.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Pengendalian Kualitas, Six Sigma, DMAIC, Critical To Quality, Process Failure Mode and Effect Analysis
Subjects: Teknik Industri > Produksi
Divisions: Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 19 Jul 2018 10:16
Last Modified: 19 Jul 2018 10:16
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/15196

Actions (login required)

View Item View Item