ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL PADA SIMPANG TEGALHARJO KOTA SURAKARTA

KURNIA, LUDI (2018) ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL PADA SIMPANG TEGALHARJO KOTA SURAKARTA. S1 thesis, UAJY.

[img] Text (LUDI KURNIA)
TS14931.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (23MB)

Abstract

Simpang Tegalharjo merupakan salah satu dari simpang empat bersinyal yang mengalami penurunan kinerja simpang, pertemuan antara ruas jalan Brigjen Jendral Katamso, ruas jalan Kolonel Surtarto, ruas jalan Jendral Urip Sumoharjo dan ruas jalan Ahmad Yani, yang terletak di Kota Surakarta. Banyaknya kendaraan yang melalui jalan tersebut menyebabkan kemacetan pada jam-jam sibuk serta banyak kendaraan umum yang berhenti di wilayah simpang untuk mencari dan menurunkan penumpang, yang mengakibatkan tundaan dan kemacetan di simpang tersebut. Di bagian Selatan lengan simpang terdapat lintasan kereta api, apa bila terjadi antrian, panjang antrian kendaraan hingga mencapai ke perlintasan kereta api yang berjarak 104,80 meter dari garis henti pada mulut pendekat Selatan. Oleh karena itu perlu adanya studi dan analisis simpang guna mengetahui kinerja optimal simpang tersebut dan melakukan evaluasi guna meningkatkan kinerja simpang. Penelitian ini dilakukan selama 2 hari yaitu hari Sabtu, 7 Oktober 2017 untuk mewakili kondisi akhir pekan dan Senin 9 Oktober 2017 untuk mewakili hari efektif kerja pada pagi hari pukul 06.30-08.30 dan siang hari pukul 13.30-15.30. Hasil penelitian berupa data primer yaitu volume lalu lintas, urutan fase, surasi waktu siklus, dan data geometrik simpang dan berupa data sekunder yaitu jumlah penduduk. Dari data hasil penelitian kemudian dilakukan perhitungan analisis untuk mencari derajat kejenuhan dan panjang antrian. Dari hasil analisis diperoleh nilai derajat kejenuhan kondisi akhir pekan pada pendekat Utara 0,6429, pendekat Timur 0,7692, pendekat Selatan 1,0582, pendekat Barat 0,974. Pada saat kondisi hari kerja biasa diperoleh nilai derajat kejenuhan pada pendekat Utara 1,2845, pendekat Timur 0,8861, pendekat Selatan 1,0917, pendekat Barat 1,2081. Besarnya nilai derajat kejenuhan pada kedua kondisi tidak sesuai dengan syarat kelayakan pelayanan jalan yang baik menurut Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia yaitu derajat kejenuhan ≤ 0,85. Panjang antrian yang terjadi pada lengan Selatan kodisi akhir pekan 183,5549 meter dan kondisi hari kerja biasa 215,1568 meter, dengan demikian panjang antrian yang terjadi melebihi jarak perlintasan kereta api ke garis henti pada mulut pendekat simpang. Untuk meningkatkan kinerja simpang penulis memberi alternatif solusi yaitu mendesain ulang stage simpang disertai penambahan waktu hijau. Hasil analisis memperoleh nilai derajat kejenuhan pada kondisi akhir pekan pendekat Utara 0,4264, pendekat Timur 0,7350, pendekat Selatan 0,8423, pendekat Barat 0,6619. Sedangkan kondisi hari kerja biasa memperoleh nilai derajat kejenuhan pendekat Utara 0,8463, pendekat Timur 0,8467, pendekat Selatan 0,7991, pendekat Barat 0,8335. Panjang antrian pendekat Selatan kondisi akhir pekan 59,1701 meter dan pada kondisi hari kerja biasa 56,0992 meter

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: simpang bersinyal, Tegalharjo, derajat kejenuhan, panjang antrian
Subjects: Sipil > Manajemen Konstruksi
Sipil > Manajemen Konstruksi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 07 Sep 2018 11:02
Last Modified: 07 Sep 2018 11:02
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/15811

Actions (login required)

View Item View Item