EFEKTIVITAS PRIMER DALAM MOLECULAR SEXING DAN VARIASI SEKUEN GEN CHD1Z DAN CHD1W PADA Pycnonotus spp.

Elsa, Valentina (2018) EFEKTIVITAS PRIMER DALAM MOLECULAR SEXING DAN VARIASI SEKUEN GEN CHD1Z DAN CHD1W PADA Pycnonotus spp. S1 thesis, UAJY.

Text (Valentina Elsa) BL01512.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

Bebrapa spesies dari genus Pycnonotus spp bersifat monomorfik diantaranya merbah cerucuk (Pycnonotus goiavier), kutilang (Pycnonotus aurigaster), dan cucak rowo (Pycnonotus zeylanicus). Burung monomorfik lebih sulit dalam identifikasi jenis kelamin, oleh karena itu digunakan molecular sexing. Penelitin ini dilakukan untuk identifikasi jenis kelamin dan analisis variasi sekuen gen CHD1Z (chromo-helicase-DNA-binding protein 1 kromosom Z) dan CHD1W (chromo-helicase-DNA-binding protein 1 kromosom W) dari beberapa spesies dalam satu genus Pycnonotus. Identifikasi jenis kelamin pada penelitian ini dilakukan dengan dengan teknik PCR (Polymerase Chain Reaction) menggunakan Direct Animal PCR kit (Phire II) dan lima pasang primer yang berbeda-beda yaitu 2561F/2728R, 2550F/2718R, 1237L/1272H, P8F/P2R, dan P2R/P14F. Sekuensing gen CHD1Z dan CHD1W menggunakan dua pasang primer 2550F/2718R dan P2R/P14FR. Primer 2561F/2728R, P8F/P2R, dan P2R/P14F efektif dalam mengidentifikasi lima spesies dari enam spesies dalam genus Pycnonotus spp. dengan menghasikan dua pita pada individu betina dan satu pita pada individu jantan, sedangkan primer 2550F/2718R dan 123L/1272H tidak dapat mengidentifikasi jenis kelamin enam spesies Pycnonotus spp. karena hanya menghasilkan satu pita. Hasil sekuensing dan analisis variasi gen pada gen CHD1W antar spesies dalam genus Pycnonotus diperoleh 27 titik yang bervariasi dengan panjang sekuen 356 bp, sedangkan variasi gen CHD1Z antar spesies diperoleh 17 titik variasi dengan panjang sekuen 294 bp.

Actions (login required)

View Item