EVALUASI KINERJA SIMPANG TIGA BERSINYAL BPK YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jalan HOS Cokroaminoto – Jalan Pembela Tanah Air )

EDO LORENSO, SAMBARA (2018) EVALUASI KINERJA SIMPANG TIGA BERSINYAL BPK YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jalan HOS Cokroaminoto – Jalan Pembela Tanah Air ). S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (HALAMAN AWAL)
TS151640.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
TS151641.pdf

Download (375kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB II)
TS151642.pdf

Download (186kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB III)
TS151643.pdf

Download (351kB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
TS151644.pdf
Restricted to Registered users only

Download (166kB)
[img] Text (BAB V)
TS151645.pdf
Restricted to Registered users only

Download (747kB)
[img]
Preview
Text (BAB VI)
TS151646.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Yogyakarta merupakan kota pelajar dan sekaligus kota berkembang yang mengalami permasalahan kemacetan. Salah satu faktor penyebab terjadinya hal tersebut adalah adanya perubahan kondisi lalu lintas simpang yang tidak diikuti oleh perubahan manajemen simpang tersebut.Salah satu simpang di Yogyakarta yang memerlukan evaluasi dan peningkatan kinerja adalah simpang tiga bersinyal BPK Jalan HOS Cokroaminoto. Jalan HOS Cokroaminoto merupakan jalan dengan tingkat kesibukan tinggi, karena disepanjang jalan tersebut terdapat sarana perdagangan, sarana pendidikan dan fasilitas rumah sakit, sehingga sering terjadi konflik dari bergeraknya arus lalu lintas yang menyebabkan terjadinya indikasi kemacetan dan ketidakteraturan di sepanjang ruas jalan tersebut. Penulis melakukan penelitian dengan cara observasi langsung ke lapangan dan mengambil data-data yang diperlukan untuk menunjang penelitian ini, yaitu kondisi geometri simpang, volume lalu lintas, dan waktu sinyal. Data kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, penelitian dilakukan selama dua hari yaitu sabtu ( 31 Maret 2018 ), dan Senin ( 2 April 2018 ) dengan pengamatan pagi hari (06.30 WIB – 08.30 WIB), dan sore hari (16.00 WIB – 18.00 WIB). Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa derajat kejenuhan untuk pendekat Utara, Timur, dan Selatan adalah 1,584;1,849 dan 0,937. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan 3 alternatif desain yaitu optimalisasi fase APILL, larangan lajur belok kiri jalan terus dan optimalisasi fase APILL disertai larangan lajur belok kiri jalan terus. Dari ketiga alternatif tersebut dipilih optimalisasi fase APILL disertai larangan lajur belok kiri jalan terus dikarenakan derajat kejenuhan yang diperoleh 0,849 pada pendekat utara, 0,825 pada pendekat timur, dan 0,829 pada pendekat selatan yang mana tidak melebihi 0,85 sebagai syarat batas normal berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: simpang, ruas jalan, volume lalu lintas, geometri simpang, tundaan, panjang antrian, derajat kejenuhan, kapasitas, kinerja simpang.
Subjects: Civil Engineering > Transportation
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 07 Feb 2019 01:29
Last Modified: 07 Feb 2019 01:29
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/16246

Actions (login required)

View Item View Item