PRIMA, BENEDICTA ALVINTA (2018) IDEOLOGI TIRTO.ID DI BALIK INVESTIGASI ALLAN NAIRN (Analisis Semiotika Sosial Theo Van Leeuwen Teks Investigasi Allan Nairn: Ahok Hanyalah Dalih Untuk Makar). S1 thesis, UAJY.
Text (BENEDICTA ALVINTA PRIMA)
KOM04987.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Tirto.id menerbitkan tulisan reporter Amerika Allan Nairn dalam bahasa Indonesia. Tulisan ini dipublikasikan pada tanggal 19 April 2017 berjudul Investigasi Allan Nairn: Ahok Hanyalah Dalih untuk Makar. Menilik dari beberapa media online seperti Tempo.co dan Detik.com, pada tanggal tersebut, DKI Jakarta menghelat Pilkada putaran dua. Laporan tersebut juga membuat media yang baru genap satu tahun ini ramai diperbincangkan. Tirto.id sebagai media massa tentu memiliki ideologi yang dapat dipahami melalui gagasan atau nilai yang diusung melalui pesan yang disampaikan kepada khalayak. Dalam menyampaikan pesan, media menggunakan bahasa dan sistem tanda yang memiliki makna. Maka untuk mengetahui ideologi Tirto.id yang hadir dalam teks Investigasi Allan Nairn: Ahok Hanyalah Dalih untuk Makar peneliti menggunakan pisau analisis semiotika sosial Theo Van Leeuwen. Semiotika sosial milik Leeuwen ini memiliki empat dimensi analisis yaitu discourse (wacana), genre (jenis), style (gaya), dan modality (modalitas). Melalui analisis empat dimensi yang dibuat oleh Theo Van Leeuwen, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa nilai yang dibawa oleh militer ditentang oleh Tirto, yaitu; (1) menggunakan tindakan mendesak dan kekerasan untuk mencapai sebuah tujuan, (2) menggunakan sentimen agama dan ras untuk menarik massa, (3) menentang ideologi kelompok lain dengan alasan nasionalisme, (4) mengagungkan kejayaan masa lalu – pembantaian sipil 1965 – sebagai salah satu cara untuk menghadapi krisis sosial, dan (5) menganggap kedudukan militer lebih tinggi dibandingkan sipil dalam konteks kesetiaan terhadap negara. Ideologi media merupakan persoalan gagasan atau nilai yang diusung media melalui pesan-pesan yang disampaikan. Melihat konsep ini maka untuk menemukan ideologi Tirto dapat menggunakan oposisi biner. Lawan dari ideologi fasisme, terkait konteks dalam teks, adalah demokrasi. Dalam teks dijelaskan bahwa Jokowi dan Ahok tidak berdaya dalam kepungan militer. Jokowi merupakan Presiden sipil pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat. Simbol ini menunjukkan bahwa semboyan demokrasi ‘dari rakyat, untuk rakyat, oleh rakyat’ benar-benar dilaksanakan. Simbol ini kemudian tidak berdaya karena militer yang merupakan simbol fasisme. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam teks ini ada dua pertentang baik dan buruk; demokrasi dan fasisme. Ideologi Tirto.id adalah demokrasi.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ideologi Media, Semiotika Sosial, Fasisme, Demokrasi, Militer, Penistaan Agama |
Subjects: | Komunikasi > Jurnalisme |
Divisions: | Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi |
Depositing User: | Lia natanaelia utami |
Date Deposited: | 22 Feb 2019 05:45 |
Last Modified: | 22 Feb 2019 05:45 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/16972 |
Actions (login required)
View Item |