PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN FLY ASH SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN PADA BETON SERAT SERABUT KELAPA TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON

BOREAN, WEDIA NINGSIH (2018) PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN FLY ASH SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN PADA BETON SERAT SERABUT KELAPA TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON. S1 thesis, UAJY.

[img] Text
TS15534.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Beton mempunyai keunggulan dalam menahan gaya tekan, tetapi memiliki kuat tarik yang rendah. Untuk meningkatkan kuat tarik beton, maka perlu ditambahkan serat serabut kelapa sebagai bahan campuran pada adukan beton. Penambahan serat serabut kelapa (coir fiber) yang telah melalui Alkaline Treatment dapat mengurangi komponen hemiselulosa, lignin, atau pektan sehingga kekuatan antar muka pada serat semakin meningkat dan menaikan kuat tarik beton. Namun dapat mengurangi tingkat workability dan menurunkan kuat tekan sehingga dibutuhkan bahan tambah berupa superplasticizer serta fly ash sebagai subtitusi beton untuk menghasilkan beton dengan nilai ekonomis yang memiliki kualitas baik. Pada penelitian ini kadar serat serabut kelapa sebesar 1% dari berat semen yang telah melalui proses alkali dengan larutan NaOH sebesar 1,5M dan penambahan superplasticizer 1% dari berat semen serta kadar variasi fly ash sebagai subtitusi semen sebesar 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% dari berat semen. Benda uji yang digunakan berupa silinder berdiameter 150 mm dan 300 mm untuk pengujian kuat tekan, modulus elastisitas, dan kuat tarik belah. Sedangkan silinder berdiameter 70 mm dan tinggi 140 mm untuk pengujian daya serap air pada beton. Pengujian benda uji dilakukan pada saat umur beton mencapai 28 hari. Hasil dari pengujian kuat tekan beton normal serat serabut kelapa tanpa menggunakan fly ash sebesar 25,66 MPa. Hasil pengujian beton normal serat serabut kelapa dengan kadar variasi subtitusi fly ash sebesar 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% secara berturut-turut adalah 32,96 MPa, 26,74 MPa, 37,47 MPa, 30,31 MPa, dan 28,56 MPa. Hasil pengujian kuat tarik belah beton normal serat serabut kelapa tanpa menggunakan fly ash sebesar 2,49 MPa. Hasil pengujian kuat tarik belah beton normal serat serabut kelapa dengan kadar subtitusi fly ash sebesar 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% secara berturut-turut adalah 2,55 MPa, 2,85 MPa, 3,22 MPa, 3,15 MPa, dan 2,40 MPa. Hasil pengujian modulus elastisitas beton normal serat serabut kelapa tanpa menggunakan fly ash sebesar 21.249,30 MPa. Hasil pengujian modulus elastisitas dengan kadar subtitusi fly ash sebesar 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% secara berturut-turut adalah 28.500,06 MPa, 22.917,53 MPa, 35.302,63 MPa, 21.628,46 MPa, dan 22.222,88 MPa. Hasil daya serap air beton normal serat serabut kelapa tanpa menggunakan fly ash sebesar 5,54%. Hasil pengujian daya serap air dengan kadar subtitusi fly ash sebesar 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% secara berturut-turut adalah 6,52%, 6,42%, 5,95%, 5,82%, dan 6,56%. Dari penelitian ini, variasi penambahan fly ash 15% merupakan kadar paling optimum untuk pengujian kuat tekan, modulus elastisitas dan kuat tarik belah. Sedangkan untuk daya serap air terendah terdapat pada beton normal serat serabut kelapa tanpa menggunakan fly ash.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: alkaline treatment, coir fiber, fly ash, superplasticizer, workability, kuat tekan, kuat tarik belah, modulus elastisitas.
Subjects: Sipil > Struktur
Sipil > Struktur
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 27 Feb 2019 06:53
Last Modified: 27 Feb 2019 06:53
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/17128

Actions (login required)

View Item View Item