LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA KATOLIK KRISTUS JURUSELAMAT DI KOTARAJA, JAYAPURA

IRAWAN, FRANSISKUS XAVERIUS RAY (2018) LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA KATOLIK KRISTUS JURUSELAMAT DI KOTARAJA, JAYAPURA. S1 thesis, UAJY.

[img] Text
TA13982.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (22MB)

Abstract

Gereja Katolik Kristus Juruselamat Kotaraja berada dalam wilayah Keuskupan Jayapura dan diresmikan pada tahun 1990. Dampak pertumbuhan wilayah serta pesatnya pembangunan mengakibatkan angka pertumbuhan umat Katolik di Kotaraja semakin meningkat. Kapasitas tempat duduk yang terdapat didalam gereja hingga saat ini dapat menampung hingga ± 924 umat, sedangkan jumlah umat berdasarkan Data Statistik Gereja Katolik Kristus Juru Selamat Kotaraja pada tahun 2016 yaitu berjumlah 1714 jiwa. Dengan melakukan perhitungan, dapat diperoleh perkiraan pertumbuhan jumlah umat hingga 20 tahun kedepan yaitu sebanyak ±2270 jiwa. Dapat terlihat dengan jelas bahwa kapasitas daya tampung gereja sudah melewati daya tampungnya sehingga perlu dilakukan pembangunan gedung Gereja Katolik Kristus Juruselamat Kotaraja yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan umat. Salah satu penekanan studi yang terdapat pada rumusan masalah yaitu mengenai pengolahan tata ruang agar tercipta suasana sakral serta pengolahan tampilan bangunan pada Gereja Katolik Kristus Juruselamat Kotaraja melalui pendekatan inkulturasi arsitektur vernakular Papua. Berangkat dari visi misi Keuskupan Jayapura, inkulturasi sendiri merupakan integrasi antara budaya dan agama sehingga menciptakan suasana sakral melalui budaya yang dibentuk dengan arsitektur vernakular sehingga dapat menjawab permasalahan tersebut. Penggunaan konsep arsitektur vernakular terlihat dari bentuk gereja yang diambil dari bentuk rumah adat suku Tobati yaitu Kariwari, dimana rumah adat tersebut digunakan sebagai tempat upacara adat sehingga menggambarkan karakter sakral. Peninggian lantai didalam bangunan juga diadakan untuk membedakan ruang-ruang dengan hierarki yang mempunyai tingkat kesakralan lebih tinggi. Selain itu, ukiran-ukiran dari kayu juga diadakan didalam dalam bangunan agar kedekatan antara alam, budaya dan Tuhan tetap terasa. Harapannya dengan melakukan pembangunan gereja yang baru ini, kebutuhan umat untuk beribadah hingga 20 tahun kedepan dapat terwadahi tanpa mengurangi karakter sakral sehingga kegiatan beribadah dalam gereja dapat berjalan dengan kondusif.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Gereja Katolik, sakral, inkulturasi, arsitektur vernakular
Subjects: Arsitektur > Lingkungan Kawasan
Penelitian Dosen > Arsitektur > Lingkungan Kawasan
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 05 Mar 2019 03:16
Last Modified: 05 Mar 2019 03:26
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/17244

Actions (login required)

View Item View Item