PRIYANTI, ISMARINDAYANI (2002) PELAKSANAAN HAIR CUT BERKAITAN DENGAN RESTRUKTURASI KREDIT BERMASALAH PADA BANK MANDIRI (PERSERO) YOGYAKARTA. S2 thesis, UAJY.
|
Text (HALAMAN JUDUL)
MIH994880.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
MIH994881.pdf Download (591kB) | Preview |
|
|
Text (BAB II)
MIH994882.pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text (BAB III)
MIH994883.pdf Restricted to Registered users only Download (348kB) |
||
Text (BAB IV)
MIH994884.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
|
Text (BAB V)
MIH994885.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Kompleksitasnya permasalahan yang mengakibatkan timbulnya kredit bermasalah baik karena intern maupun faktor intern, akan menyulitkan bank untuk dapat menentukan apakah kredit bermasalah yang timbul harus ditempuh upaya penyelamatan atau penyelesaian kredit. Upaya tempuh yang dilakukan bank dalam rangka penyelamatan kredit baik untuk dilakukan restructuring, reconditioning ataupun rescheduling adalah bergantung dari kemampuan bisnis unit untuk terlebih dahulu melakukan analisa dan evaluasi yang sifatnya integral komprehensif guna menemukan faktor utama yang mengakibatkan kredit debitur menjadi bermasalah, karena sepanjang faktor utama tersebut tidak dapat diketemukan maka upaya penyelamatan kredit akan menjadi sia-sia. Tindakan penyelesaian kredit hanya akan dilaksanakan jika tindakan penyelamatan kredit yang dilakukan bank tidak dapat memulihkan kualitas kredit debitur. Efektif dan effisiennya tindakan penyelesaian kredit untuk mendapatkan maksimum recovery seringkali justru dapat tercapai dengan melalui upaya negosiasi yang sifatnya persuasif dengan melakukan collection secara berkala, dalam hal upaya collection tidak berhasil maka upaya awal yang dapat ditempuh oleh bank adalah dengan melakukan penjualan aset debitur/penjamin secara sukarela. Upaya penyelesaian kredit melalui jalur peradilan sebagai "the last action" atau upaya akhir yang harus ditempuh oleh bank seringkali justru tidak efektif dan efisien karena dalam pelaksanaannya akan dapat memakan waktu yang relatif lama dan biaya yang relatif mahal. Program HAIRCUT sebagai salah satu alternatif penyelesaian kredit macet terbukti dapat lebih menarik para debitur macet untuk segera melunasi kewajibannya, mengingat dalam program tersebut debitur dirangsang dengan semacam "sweetener" berupa tawaran keringanan-keringanan yang nilainya cukup besar, yakni pembebasan tunggakan bunga dan denda s/d 100% serta pengurangan kewajiban pokok s/d 25%. Dengan demikian melalui program Haircut tersebut sebagian besar kredit macet Bank peserta merger telah dihapuskan (write off) ini berarti kredit-kredit macet tersebut telah dibebankan kepada Laporan Keuangan Bank sebelum proses merger. Selain itu kewajiban kredit para obligor besar yang bermasalah pada eks Bank Legacy telah diserahkan ke BPPN dan sebagai gantinya Bank Mandiri menerima Surat Obligasi Rekapitulasi. Melihat tingkat keberhasilan program Haircut tersebut, dapat disimpulkan bahwa para debitur lebih tertarik untuk menyelesaikan kredit macetnya apabila diberikan keringanan-keringanan dalam pelunasannya. Hal tersebut wajar mengingat timbulnya kredit macet pada saat ini sebagian besar disebabkan oleh dampak krisis ekonomi yang melanda negeri ini beberapa tahun yang lalu. Terkecuali untuk debitur macet yang memang mempunyai karakter tidak baik, maka penyelesainnya sebaiknya langsung pada likuidasi jaminan maupun proses litigasi di Pengadilan.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Subjects: | Magister Ilmu Hukum > Hukum Bisnis |
Divisions: | Pasca Sarjana > Magister Ilmu Hukum |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 08 Mar 2019 04:00 |
Last Modified: | 08 Mar 2019 04:00 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/17380 |
Actions (login required)
View Item |