DAMPAK PELEPASAN SABUK INTERVENSI TERHADAP RETURN PEMEGANG SAHAM PT. TELKOM DAN PT. GUDANG GARAM

CHANDRA, CHRISTINE CHANDRAYANI (1999) DAMPAK PELEPASAN SABUK INTERVENSI TERHADAP RETURN PEMEGANG SAHAM PT. TELKOM DAN PT. GUDANG GARAM. S2 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (HALAMAN JUDUL)
MM982470.pdf

Download (891kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
MM982471.pdf

Download (708kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB II)
MM982472.pdf

Download (783kB) | Preview
[img] Text (BAB III)
MM982473.pdf
Restricted to Registered users only

Download (511kB)
[img] Text (BAB IV)
MM982474.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text (BAB V)
MM982475.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Event studies merupakan satu dari alat yang paling sering digunakan dalam riset keuangan. Event studies adalah suatu pengamatan pergerakan harga saham di pasar modal untuk mengetahui apakah ada abnormal return yang diperoleh pemegang saham akibat dari suatu peristiwa tertentu. Event studies merupakan pengujian terhadap EMH (Efficient Market Hypothesis) dengan melihat seberapa cepat pasar bereaksi terhadap informasi yang diperoleh dari pengumuman. Terdapat kemungkinan seorang investor mengetahui mengenai isue-isue penerbitan peraturan sebelum tanggal pengumuman, hal ini menyebabkan aksi dari investor untuk menggerakan harga saham yang bersangkutan sehingga terjadi abnormal return pada perusahaan. Jika setelah peraturan pemerintah mengenai pelepasan sabuk intervensi oleh pemerintah dikeluarga secara resmi (post event) terjadi kondisi pasar yang effisien maka return perusahaan dapat kembali normal. Jika abnormal return tetap terjadi sesudah post event, maka akan memberikan kesimpulan bahwa pasar tidak effisien. Event dalam penelitian ini adalah event pada saat pemerintah mengeluarkan pengumuman untuk melepaskan sabuk intervensinya dalam mengontrol pergerakan mata uang rupiah terhadap US Dollar dengan diperkuat dengan Undang-Undang pemerintah tertanggal 14 Agustus 1997. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pengeluaran sumber devisa negara yang besar jika tetap mempertahankan sistem pengawasan manage floating. Dengan dilepaskannya sabuk intervensi pemerintah dan kepemilikan menjadi 100%, hal ini bisa mengakibatkan fluktuasi yang makin tidak terkendali, sehingga lebih berisiko, terlebih untuk perusahaan yang memiliki sahan yang "dual listing" (selain terdaftar dan dijualbelikan di dalam negeri juga di luar negeri). Sehingga dalam penelitian ini akan dicari perolehan abnormal return yang diperoleh pemegang saham pada perusahaan yang telah melakukan dual listing dan pada perusahaan yang hanya single listing. Untuk yang dual listing diwakili dengan saham PT. Telkom dan single listing saham PT. Gudang Garam. Kedua perusahaan itu merupakan perusahaan terbesar dan berkapitalisasi terbesar di Indonesia. Secara umum, pada penelitian ini menunjukan bahwa adanya Undang-undang pemerintah pada tanggal 14 Agustus 1997 mengenai lepasnya campur tangan pemerintah dalam intervensi mata uang mempunyai pengaruh yang lebih besar pada perusahaan yang telah melakukan dual lisiting (PT. Telkom), dan mempunyai pengaruh yang lebih sedikit pada perusahaan yang melakukan single listing (PT. Gudang Garam)

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: event study, estimation period, event period, dual-listing, single-listing, abnormal return, signifikan
Subjects: Magister Manajemen > Manajemen Keuangan
Divisions: Pasca Sarjana > Magister Manajemen
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 12 Mar 2019 04:47
Last Modified: 12 Mar 2019 04:47
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/17486

Actions (login required)

View Item View Item