Setiawati, Neneng Pratiwi (2011) ANALISIS SIMPANG LIMA BERSINYAL POJOK BETENG KULON YOGYAKARTA. S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0TS12647.pdf Download (476kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1TS12647.pdf Download (473kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2TS12647.pdf Download (142kB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3TS12647.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (Bab IV)
4TS12647.pdf Restricted to Registered users only Download (87kB) |
||
Text (Bab V)
5TS12647.pdf Restricted to Registered users only Download (319kB) |
||
|
Text (Bab VI)
6TS12647.pdf Download (263kB) | Preview |
Abstract
Simpang lima Pojok Beteng Kulon memiliki mulut simpang besar yang penataan desainnya tidak cukup baik, karena Pojok Beteng Kulon tidak dapat langsung terlihat dari semua pendekat. Pendekat pojok beteng tidak dapat dilihat langsung oleh pendekat utara. Hal ini dapat memungkinkan kendaraan yang berasal dari pendekat utara akan sering terjadi konflik dengan kendaraan yang berasal dari pendekat pojok beteng. Selain itu mulut simpang besar seharusnya didukung oleh kapasitas lengan yang memadai yaitu dapat menampung kendaraan yang menggunakan jalan tersebut. Namun, tidak dengan simpang lima Pojok Beteng Kulon pada lengan timur, barat, dan selatan yang memiliki panjang antrian yang cukup panjang. Hal ini bahkan menyebabkan beberapa kendaraan untuk menuju ke lengan yang lain harus mengalami 2 (dua) kali lampu merah. Penelitian diawali dengan melakukan pengukuran untuk mengambil data lebar pendekat. Data yang diambil adalah semua jenis kendaraan yang melewati simpang baik kendaraan yang belok kiri, lurus, maupun belok kanan, serta besarnya panjang antrian. Penelitian dilakukan selama 3 (tiga) yaitu hari Senin 18 Oktober 2010, Kamis 21 Oktober 2010, dan Sabtu 23 Oktober 2010. Waktu pengamatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pagi pukul 06.30-08.30 WIB, siang pukul 12.00-14.00 WIB, sore pukul 16.00-18.00 WIB. Data-data yang diperoleh di lapangan kemudian diolah menggunakan metode MKJI 1997 dan software KAJI untuk simpang bersinyal. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, terdapat derajat kejenuhan dan angka henti yang cukup tinggi, yang dapat mengakibatkan antrian panjang dan lalu lintas tidak berjalan baik karena adanya tundaan. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan 3 alternatif desain. Alternatif I dengan alternatif desain waktu hijau, alternatif II dengan melakukan perubahan fase,yaitu adanya fase dilarang belok kanan pada pendekat selatan dan pojok beteng kulon, alternatif III dengan melakukan perubahan fase yaitu adanya fase khusus belok kanan pada pendekat timur dan barat. Dari ketiga alternatif yang ada dan dipandang baik untuk diterapkan pada simpang lima Pojok Beteng Kulon adalah alternatif II yang memiliki nilai derajat kejenuhan pada pendekat utara, pojok beteng, timur, selatan, dan barat adalah 0,7372, 0,5838, 0,7422, 0,7911, dan 0,8157 dan besarnya angka henti pada setiap pendekat adalah 0,906, 0,924, 0,915, 0,893, dan 0,914.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Sipil > Transportasi Sipil > Transportasi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 27 May 2013 11:51 |
Last Modified: | 27 May 2013 11:51 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/1752 |
Actions (login required)
View Item |