Sibarani, Leo Tamyiz (2018) ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL DENGAN METODE PKJI 2104. S1 thesis, UAJY.
|
Text (HALAMAN AWAL)
TS151610.pdf Download (683kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
TS151611.pdf Download (431kB) | Preview |
|
|
Text (BAB II)
TS151612.pdf Download (158kB) | Preview |
|
Text (BAB III)
TS151613.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB IV)
TS151614.pdf Restricted to Registered users only Download (300kB) |
||
Text (BAB V)
TS151615.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
|
Text (BAB VI)
TS151616.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Pada suatu persimpangan jika dimana panjang antriaan sudah melebihi yang ditentukan, maka simpang tersebut bisa dikatakan kinerja pada sipang tersebut sudah tidak efesien lagi atau bias dikatakan simpang tersebut butuh pembaharuan atau perubahan desain, baik dari desain geometrik, desain simpang simpang bersinyal dan lain-lain. Jalan Tidar dan Jalan Jaya Wijaya merupakan persimpangan yang sering mengalami kemacetan dikarenakan simpang tersebut merupakan akses masuk menuju ke Kota Sampit dan jalan utama menuju Kota Palangkaraya, Kota Pangkalanbun. Penulis melakukan penelitian dengan cara observasi langsung ke lapangan dan mengambil data-data yang diperlukan untuk menunjang penelitian ini, yaitu kondisi geometri simpang, volume lalu lintas, dan waktu sinyal. Data kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014, penelitian dilakukan selama dua hari yaitu senin (8 Oktober 2018), dan Sabtu (13 Oktober 2018) dengan pengamatan pagi hari (06.30 WIB - 08.30 WIB), dan sore hari (16.00 WIB - 18.00 WIB). Dari hasil perhitungan kinerja simpang bersinyal di Jalan Cilik Riwut- Jalan Tidar dan Jalan Jaya Wijaya Kota Sampit diketahui bahwa besarnya derajat kejenuhan pada hari Senin, 8 Oktober 2018 dengan periode jam terpadat yaitu 16.45-17.45 WIB, dengan nilai derajat kejenuhan untuk pendekat Utara: 1,00, Timur: 0,99, Selatan: 0,97 dan Barat: 0,89. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan 3 alternatif desain yaitu optimalisasi waktu hijau, pelabaran mulut jalan dan kombinasi antara optimalisasi waktu hujau dan pelebaran pada mulut jalan. Dari ketiga alternatif tersebut dipilih kombinasi optimalisasi waktu hijau dan pelebaran mulut jalan dikarenakan derajat kejenuhan yang diperoleh 0,81 pada pendekat Utara, 0,71 pada pendekat Timur, 0,80 pada pendekat Selatan, dan pada pendekat Barat 0,64 yang mana tidak melebihi 0,85 sebagai syarat batas normal berdasarkan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | simpang, geometri simpang, tundaan, panjang antrian, derajat kejenuhan, kapasitas, ruas jalan, volume lalu lintas, kinerja simpang. |
Subjects: | Sipil > Transportasi Sipil > Transportasi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | editor2 dua uajy |
Date Deposited: | 14 Mar 2019 01:29 |
Last Modified: | 14 Mar 2019 01:29 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/17531 |
Actions (login required)
View Item |