Felasari, Sushardjanti (2018) STUDI PERSEPSI ‘FRIENDLINESS’ KOTA CERDAS STUDI KASUS KOTA SURABAYA. UAJY.
Text
TA08.95.558.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Konsep kota cerdas hadir untuk mengatasi permasalahan dan tantangan yang semakin kompleks di area perkotaan karena terbatasnya sumber daya yang ada. Di beberapa kota di Indonesia, prakarsa kota cerdas sudah berkembang dalam tahap implementasi. Sebaliknya, pada tataran praktis, banyak profesional dan pakar lainnya masih meragukan kesiapan kota-kota di Indonesia dalam menerapkan konsep kota cerdas ini. Dimensi ‘friendliness’ kota-kota yang selama ini dikenal, akan memiliki beberapa keterbatasan/perbedaaan jika diterapkan pada kota-kota cerdas yang dalam banyak hal mengandalkan interaksi dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur dimensi keramahan atau tingkat ‘friendliness’ kota Surabaya terkait dengan konsep ‘smartness’ yang diterapkan dalam pelaksanaan pelayanan kotanya berdasar persepsi warganya. Kota Surabaya digunakan sebagai kasus untuk melihat bagaimana pelaksanaan ‘smart city’ di kota berkategori besar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berdasarkan jawaban persepsi responden yang terstruktur dalam Skala Likert. Importance Performance Analysis (IPA) kemudian digunakan untuk melihat atribut dimensi kota cerdas, yang akan menunjukkan hubungan tingkat keramahan kota dan kesiapan pemerintah dalam penerapan kota cerdas. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dimensi keramahan atau tingkat ‘friendliness’ kota Surabaya dari persepsi warga kotanya. Pengukuran dilakukan dengan membandingkan performansi kota saat ini terkait dimensi dan atribut kota cerdas dengan harapan warga pada kota cerdas di masa depan. Tingkat friendliness dapat membantu pemangku kepentingan untuk menentukan prioritas bidang dalam penerapan konsep kota cerdas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kota Surabaya cukup baik dalam mengimplementasikan konsep smart city dimana sekitar 48% dari 64% atribut smart city yang dianggap penting oleh masyarakat telah diimplementasikan. Sedangkan 52% atribut lainnya juga sudah diterapkan namun perlu ditingkatkan yaitu pada dimensi dimensi smart mobility, smart environment, smart living, smart government, dan smart disaster management. Penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat beberapa atribut yang menurut persepsi masyarakat tidak terlalu penting (36%) namun sudah diterapkan dengan sangat baik oleh pemerintah kota Surabaya (70 %). Hal ini menunjukkan bahwa apa yang diputuskan oleh pemerintah kota terkait implementasi smart city tidak selalu dipahami sama oleh masyarakatnya. Tingkat friendliness ini dapat ditingkatkan pemerintah dengan memberikan prioritas pada dimensi-dimensi yang diannggap penting tersebut sehingga harapan masyarakat akan terpenuhi.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | Arsitektur > Teknologi Arsitektural Penelitian Dosen > Arsitektur > Teknologi Arsitektural |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | editor2 dua uajy |
Date Deposited: | 14 Mar 2019 06:10 |
Last Modified: | 14 Mar 2019 06:10 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/17597 |
Actions (login required)
View Item |