KAJIAN TERHADAP KESIAPAN PELAKSANAAN E-PROCUREMENT DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN NO.16 TAHUN 2018

RAFAEL, RIO YANUAR (2018) KAJIAN TERHADAP KESIAPAN PELAKSANAAN E-PROCUREMENT DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN NO.16 TAHUN 2018. S2 thesis, UAJY.

[img] Text
MTS02726.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Pengadaan barang dan jasa tidak sebatas pada pemilihan rekanan proyek dengan bagian pembelian (purchasing) atau perjanjian resmi kedua belah pihak, namun mencakup seluruh proses sejak awal perencanaan, persiapan, perijinan, penentuan pemenang tender, tahap pelaksanaan dan proses administrasi dalam pengadaan barang dan jasa (Ibid). Pemerintah memperkenalkan e-procurement sebagai bentuk procurement terbaru (Septian Aji Prabowo, 2016). Hal ini dilatar belakangi oleh kelemahan-kelemahan pengadaan barang dan jasa dengan sistem konvensional seperti persaingan yang tidak sehat, adanya indikasi kecurangan, kurangnya transparasi dan adanya persekongkolan antara pihak-pihak terkait (Dr. Sevenpri Candra, 2016). Di Kota Kupang yang merupakan bagian dari Propinsi Nusa Tenggara Timur, sejak tahun 2008 telah melaksanakan e-procurement. Studi ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kesiapan dan tingkat kesulitan dari pelaksanaan e-procurement berdasarkan peraturan presiden no.16 tahun 2018 pada pemerintahan daerah Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada 40 responden. Responden berasal dari panitia lelang instansi pemerintahan. Data penelitian ini diuji dan dianalisis dengan uji mean, standar deviasi, rank dan uji korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesiapan termasuk dalam kondisi siap dengan nilai rata-rata 3,80 dari antara nilai 1,00 untuk kondisi sangat tidak siap dan nilai 5,00 untuk kondisi sangat sulit. Berdasarkan hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat kesulitan dari pemerintahan daerah Kota Kupang dalam melaksanakan e-procurement termasuk dalam kondisi tidak sulit dengan nilai rata-rata 2,35 dari antara nilai 1,00 untuk kondisi sangat tidak sulit dan nilai 5,00 untuk kondisi sangat sulit dan hasil uji korelasi pearson adalah - 0,783 yang berati bahwa hubungan antara kesiapan dan tingkat kesulitan dalam pelaksanaan e-procurement memiliki hubungan yang kuat serta berlawanan arah.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: e-procurement, kesiapan, tingkat kesulitan
Subjects: Magister Teknik Sipil > Manajemen Konstruksi
Divisions: Pasca Sarjana > Magister Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 29 Mar 2019 03:04
Last Modified: 29 Mar 2019 03:04
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/17872

Actions (login required)

View Item View Item