DYARTA, RYANDO PUTRA (2019) LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR BESOLE DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR LANSEKAP. S1 thesis, UAJY.
Text
TA15315.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
Pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. Menurut ilmu ekonomi, pasar berkaitan dengan kegiatannya bukan tempatnya. Ciri khas sebuah pasar adalah adanya kegiatan transaksi atau jual beli. Para konsumen datang ke pasar untuk berbelanja dengan membawa uang untuk membayar harganya. Stanton, mengemukakan pengertian pasar yang lebih luas. Pasar dikatakannya merupakanorang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi, dalam pengertian tersebut terdapat faktor-faktor yang menunjang terjadinya pasar, yakni: keinginan, daya beli, dan tingkah laku dalam pembelian. Pasar memiliki sekurang-kurangnya tiga fungsi utama, yaitu fungsi distribusi, fungsi pembentukan harga, dan fungsi promosi. Sebagai fungsi distribusi, pasar berperan sebagai penyalur barang dan jasa dari produsen ke konsumen melalui transaksi jual beli. Sebagai fungsi pembentukan harga, di pasar penjual yang melakukan permintaan atas barang yang dibutuhkan. Sebagai fungsi promosi, pasar juga dapat digunakan untuk memperkenalkan produk baru dari produsen kepada calon konsumennya. Bagi masyarakat Indonesia tidak hanya dianggap sebagai tempat jual beli saja, tetapi telah berkembang sebagai tempat interaksi sosial, bertemunya masyarakat, dan juga pusat keramaian. Dalam pepatah jawa ada anggapan “Tuna satak bathi sanak” yang artinya rugi uang tapi mendapat saudara. Artinya masyarakat tidak hanya mengejar keuntungan semata, tetapi juga hubungan kekeluargaan dapat dibina terus. Di era globalisasi, pasar tradisional yang dahulu menjadi pusat perdagangan dan perekonomian masyarakat sudah sedikit tergeser karena adanya pasar modern. Hal ini menjadikan pertumbuhan pasar tradisional lebih rendah dari pertumbuhan pasar modern. Pada saat ini di Yogyakarta sedang berkembang suatu tempat dengan fasilitas yang dapat memadahi kegiatan warga dengan berbagai ragam aneka penjual terutama makanan. Dengan demikian proses jual beli dan berkumbul warga pada saat ini sangat dibutuhkan pada daerah yang sedang berkembangseperti Kabupaten Gunungkidul baik dari sektor perekonomian dan pariwisatanya. Hal ini yang mendasari penulis untuk melakukan studi mengenai perkembangan pasar dan fasilitas publik yang dibutuhkan oleh masayarakat yang sedanga berkembang. Dengan adanya lahan pasar besole dan bekas terminal yang sudah tidak terpakai maka akan dibuat area Pasar Besole dengan berbagai macam fasilitas yang memadahi kegiatan warganya di Kabupaten Gunungkidul. Perancangan Pasar Besole di Kabupaten Gunungkidul ini akan difokuskan padapengolahan tata bangunan dengan pendekatan Arsitektur Lansekap. Pendekatan ini diambil karena prinsip dari arsitektur lansekap yang menitik beratkan pada area publik dan penataan taman. Hal ini diharapkan akan memberikan daya tarik tersendiri terhadap pasar sehingga pengunjung mampu melakukan kegiatan di dalamnya baik jual beli maupun kegiatan lainya. Hasil yang didapat dari perancangan ini dapat menjadi suatu alternative desain mewujudkan bangunan pasar yang hilang dari kesan kumuh namun memberikan kessan rapi bersih dan tertata yang nyaman, indah dan memiliki fasilitas yang lengkap sehingga mampu memberikan wadah bagi masyarakat untuk berkontribusi di dalamnya.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pasar Besole, Fasilitas Publik, Taman kota, Kabupaten Gunungkidul, Arsitektur Lansekap |
Subjects: | Arsitektur > Bangunan Arsitektural Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 15 Apr 2019 04:37 |
Last Modified: | 15 Apr 2019 04:52 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/18342 |
Actions (login required)
View Item |