PANTI PENYANDANG DISABILITAS GANDA DI MALANG DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOUR MODIFIER

WIDYANTOKO, SARASWATI (2019) PANTI PENYANDANG DISABILITAS GANDA DI MALANG DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOUR MODIFIER. S1 thesis, UAJY.

[img] Text (SARASWATI WIDYANTOKO)
TA15580.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penyandang diartikan dengan orang yang menyandang (menderita) sesuatu (Moeliono, 1989). Sedangkan disabilitas merupakan kata bahasa Indonesia yang berasal dari kata serapan bahasa Inggris disability (jamak: disabilities) yang berarti cacat atau ketidakmampuan. Disabilitas fisik terdapat beberapa macam seperti kelainan tubuh (tuna daksa), kelainan indera pengelihatan (tuna netra), kelainan pendengaran (tunarungu) serata kelainan bicara (tunawicara). Dimana semua jenis penyandan disabilitas masing-masing memerlukan bantuan untuk tumbuh dan berkembang. Menurut Badan Pusat Statistik, SAKERNAS 2011, jumlah keseluruhan penduduk Indonesia adalah 237,641,326 jiwa. Sejalan dengan perhitungan WHO diperkirakan 10 persen dari penduduk Indonesia (24 juta) adalah penyandang disabilitas. Dari beberapa jenis penyandang disabilitas, yang kurang mendapatkan fasilitas yaitu penyandang disabilitas ganda. Dimana tidak banyak tempat tinggal yang menerima keberadaan mereka karena keadaan mereka yang dianggap kompleks. Kota Malang memiliki jumlah penyandang disabilitas menurut WOH tahun 2012 mencapai angka 894.653 jiwa. Malang menjadi kota penting yang dipilih, mengingat pada tahun 2013 kota Malang ditetapkan oleh dinas pendidikan dan kebudayaan pertama sebagai kota inklusif dan ramah terhadap penyandang disabilitas. Namun, kurangnya wadah bagi penyandang disabilitas ganda untuk berkumpul dan berbagi cerita bersama orang-orang yang mengalami kondisi yang sama mengakibatkan tidak tersalurkanya keinginan tersebut. Ruang yang dapat digunakan kelompok penyandang disabilitas ganda tersebut seperti sebuah rumah tinggal dengan suasana yang nyaman dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Behaviour Modifier merupakan salah satu fungsi arsitektur di mana bangunan tidak hanya berfungsi mewadahi aktivitas, namun bangunan juga menjadi pengatur aktivitas didalamnya. Pengaruh bangunan terhadap perilaku para penggunannya merupakan hal yang diperlukan dalam upaya membentuk suatu kualitas hidup yang baik untuk jiwa dan raga para penyandang disabilitas ganda.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Disabilitas, Malang, rumah tinggal, Behaviour Modifier
Subjects: Arsitektur > Lingkungan Kawasan
Penelitian Dosen > Arsitektur > Lingkungan Kawasan
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Lia natanaelia utami
Date Deposited: 25 Apr 2019 04:02
Last Modified: 25 Apr 2019 04:02
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/18462

Actions (login required)

View Item View Item