PUSAT KEBUDAYAAN DAYAK DI SAMARINDA DENGAN PENERAPAN KONSEP EKOWISATA

LAWING, OCTAVIANUS CAESARENZA (2019) PUSAT KEBUDAYAAN DAYAK DI SAMARINDA DENGAN PENERAPAN KONSEP EKOWISATA. S1 thesis, UAJY.

[img] Text (OCTAVIANUS CAESARENZA LAWING)
TA15285.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (24MB)

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat kaya, tidak hanya kekayaan alam namun juga kekayaan budaya. Setidaknya terdapat 1.340 suku yang ada di Indonesia dengan budaya dan bahasa tradisional yang berbeda. Namun sangat disayangkan dengan kekayaan budaya tersebut tidak menjadikan budaya lokal semakin diminati oleh masyarakat Indonesia sendiri. Dengan kemajuan teknologi dan informasi menjadikan minat masyarakat Indonesiam, khususnya para generasi muda, terhadap kebudayaan lokal semakin berkurang. Suku Dayak, salah satu suku asli tertua yang bermukim di Kalimantan, saat ini sedang menghadapi ancaman punahnya kebudayaan mereka. Beberapa diantaranya bahkan telah hilang dari peradaban. Dalam hal ini badan perpustakaan nasional ingin melibatkan peran masyarakat dalam pengembangan dan pelestarian kebudayaan dengan mengusulkan untuk dibangun Central Culture of Experience di Kalimantan Timur, khususnya di Kota Samarinda. Hal ini sangat diperlukan dalam rangka mencegah punahnya kebudayaan lokal. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah wadah yang berfokus dalam pengembangan dan pelestarian kebudayaan khususnya kebudayaan Dayak. Wadah yang dimaksud adalah Pusat Kebudayaan yang tidak hanya berfungsi secara edukasional namun juga secara finansial mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan secara rekreasional dapat meningkatkan minat para wisatawan untuk berkunjung ke Kota Samarinda. Diharapkan Pusat Kebudayaan Dayak ini dapat mengoptimalkan potensi pariwisata di Kota Samarinda. Dengan demikan Pusat Kebudayaan Dayak ini mampu meningkatkan minat wisatawan serta tetap melestarikan kebudayaan Dayak yang hampir punah. Untuk mewujudkan hal itu, prinsip Ekowisata sangat cocok untuk diterapkan. Prinsip ekowisata sendiri, secara umum mengedepankan tiga aspek yaitu, lingkungan, sosial-budaya dan ekonomi. Dengan mengoptimalkan ketiga aspek ini, diharapkan Pusat Kebudayaan Dayak dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Budaya, dayak, pusat kebudayaan, pariwisata, prinsip ekowisata
Subjects: Arsitektur > Bangunan Arsitektural
Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Lia natanaelia utami
Date Deposited: 26 Apr 2019 02:00
Last Modified: 26 Apr 2019 02:00
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/18469

Actions (login required)

View Item View Item