TINGKAT KEPUASAN PEJALAN KAKI TERHADAP FASILITAS JALUR PEJALAN KAKI (STUDI KASUS : JALAN MALIOBORO)

Kidies, Givan Daobi (2019) TINGKAT KEPUASAN PEJALAN KAKI TERHADAP FASILITAS JALUR PEJALAN KAKI (STUDI KASUS : JALAN MALIOBORO). S1 thesis, UAJY.

Text (Givan Daobi Kidies) TS15533.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Berjalan kaki adalah bagian dari pergerakan pelaku perjalanan dan merupakan sarana transportasi yang paling sederhana, tetapi berada pada posisi yang lemah dan rentan terhadap konflik atau kecelakaan pada saat mereka bercampur dengan moda transportasi yang lain. Untuk menjamin perlakuan tersebut pejalan kaki diberikan fasilitas guna memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi pejalan kaki itu sendiri. Di dalam studi ini penelitian dilakukan terhadap tingkat kepuasan pejalan kaki terhadap fasilitas jalur pejalan kaki (trotoar) di Jalan Malioboro dan Jalan Margomulyo, Kota Yogyakarta. Survei dilakukan selama empat hari yaitu pada tanggal 12 sampai 15 Oktober 2018. Penelitian ini menggunakan metode Importance Performance Analisys (IPA) yang di dalamnya terdapat teknik analisis tingkat kesesuaian dan diagram kartesius untuk menghitung atau mencari tingkat kepuasan pejalan kaki serta menganalisis faktor-faktor yang berkaitan atau mempengaruhi kepuasan pejalan kaki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pejalan kaki sudah merasa puas akan keadaan permukaan trotoar yang rata, tersedianya tong sampah per 20 meter di area trotoar, adanya pembatas (Bollard) yang melindungi area trotoar dari kendaraan yang parkir, adanya jalur khusus bagi penyandang cacat, kondisi pencahayaan dan penerangan pada malam hari, tersedianya fasilitas zebracross yang membuat pejalan kaki merasa aman saat menyebrang jalan dari trotoar ke tempat tujuan, tersedianya kursi sebagai tempat istirahat, dan pejalan kaki tidak terggangu dengan adanya pedagang kaki lima yang beroperasi di area trotoar. Yang menjadi priortas utama bagi pejalan kaki adalah tentang kebersihan pada lingkungan trotoar. Pejalan kaki menilai kurang penting dan tidak perduli terhadap adanya halte atau shelter bus di area trotoar, tertatanya lingkungan area trotoar yang enak di pandang, dan tersedianya tempat berteduh bagi pejalan kaki di area trotoar.

Actions (login required)

View Item