PENATAAN ULANG STADION MANDALA KRIDA YOGYAKARTA

Purnama, Andika (2007) PENATAAN ULANG STADION MANDALA KRIDA YOGYAKARTA. S1 thesis, UAJY.

Preview	Text (HALAMAN JUDUL) TA108090.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text (BAB I) TA108091.pdf Download (878kB) | Preview
Preview	Text (BAB II) TA108092.pdf Download (2MB) | Preview
	Text (BAB III) TA108093.pdf Restricted to Registered users only Download (623kB)
	Text (BAB IV) TA108094.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB)
	Text (BAB V) TA108095.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
Preview	Text (BAB VI) TA108096.pdf Download (563kB) | Preview

Abstract

Faktor yangt dapat mempengaruhi prestasi sepakbola adalah SDM, Pembinaan, dan Sarana Pendukung. Dua faktor terakhir tersebut yang membuat prestasi sepakbola Indonesia terus melorot. Maka dari itu penekanan utama pada proyek ini ada pada faktor tersebut. Dalam aktivitasnya, manusia akan berkutat pada ruang yang satu ke ruang yang lain melalui alur sirkulasi. Permasalahan yang diangkat ada pada sisi psikologi, yaitu motivasi yang mempengaruhi perilaku manusia. Penataan ruang dan sirkulasi dengan pendekatan motivasi sebagai dasar perilaku manusia diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi "kehidupan bersepakbola" para atlet untuk meningkatkan prestasi. Secara umum, teori hirarki kebutuhan Maslow memberikan pengaruh besar dalam skala makro desain penataan ulang Stadion Mandala Krida ini, yaitu digunakannya pembagian zona-zona dalam area penataan, dan memberikan sebuah tatanan linear dalam suatu sequence untuk mencapai tujuan tertentu. Telah dibuktikan secara ilmiah bahwa dalam dunia olahraga ada beberapa gejala yang mempengaruhi prestasi atlet, yaitu Motif Berpretasi, Rasa Percaya Diri, Rasa Harga Diri, Disiplin dan Tanggung Jawab, dan Penguasaan diri. Dari beberapa gejala tersebut ditemukan beberapa karakter, yaitu berorientasi, dinamis, rasa aman, pengakuan atau penghargaan, spontan, bebas, stabil dan tenang. Beberapa karakter tersebut terbagi dalam 3 zona yang terbagi secara fungsional sesuai dengan gejala yang berpengaruh pada aktivitas yang terjadi. Dalam sisi arsitektural, pemilihan elemen tatanan ruang dan sirkulasi mengacu pada karakter tersebut. Elemen dalam tatanan ruang yang diolah adalah elemen vertikal dan horizontal ruang, sedangkan elemen sirkulasi adalah pencapaian, jalan masuk, konfigurasi jalan, hubungan jalan dengan ruang, dan jenis pergerakan. Elemen tersebut diolah dengan unsur penentu kualitas seperti bentuk, warna, tekstur, material, skala yang disesuaikan dengan karakter dari gejala psikologis pada tiap-tiap zona. Dirunut dari karakter kegiatan, maka zona manajemen sebagai titik awal dipengaruhi oleh gejala motif berprestasi, zona pembinaan dipengaruhi oleh gejala motif berprestasi, rasa harga diri, dan disiplin & tanggung jawab, sedang zona penyelenggaraan pertandingan dipengaruhi oleh gejala rasa percaya diri dan penguasaan diri. Karakter berorientasi diterapkan dengan menjaga kontinuitas visual terhadap pusat orientasi, dalam hal ini stadion sebagai tujuan pemain. Kontinuitas visual dapat diperoleh dengan pengolahan bidang vertikal dan penggunaan material transparan. Karakter dinamis diperoleh dengan penggunaan bentuk diagonal pada elemen vertikal dengan menggunakan warna sebagai penegas. Rasa aman diperoleh dengan memberikan perasaan enclosure, dengan memberikan penaungan ataupun juga dengan menurunkan bidang dasar. Pengakuan diperoleh melalui hirarki yang diwujudkan dengan perbedaan level ketinggian. Bebas diperoleh dari sisi dimensi yang lapang, tekstur yang kasar dan material transparan untuk kebebasan dari sisi visual. Stabil diperoleh dengan dominasi unsur vertikal, penggunaan material yang mampu memberi kesan kokoh yang mengacu pada kestabilan, dan penggunaan konfigurasi grid.

Actions (login required)

View Item