PERMADI, RISANG (2010) PEMBERITAAN DUGAAN REKAYASA KRIMINALISASI KPK PASCA MAHKAMAH KONSTITUSI MEMPERDENGARKAN REKAMAN PENYADAPAN TELEPON OLEH KPK (Studi Analisis Isi Pemberitaan Surat Kabar Kompas bulan Oktober – November 2009 tentang Dugaan Rekayasa Kriminalisasi KPK Pasca Pemutaran Rekaman Penyadapan Telepon Dalam Sidang Mahkamah Konstitusi). S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0KOM02277.pdf Download (727kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1KOM02277.pdf Download (227kB) | Preview |
|
Text (Bab II)
2KOM02277.pdf Restricted to Registered users only Download (244kB) |
||
Text (Bab III)
3KOM02277.pdf Restricted to Registered users only Download (234kB) |
||
|
Text (Bab IV)
4KOM02277.pdf Download (284kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemberitaan di harian Kompas Pemberitaan tentang dugaan kriminalisasi KPK semakin kencang setelah rekaman diperdengarkan dalam sidang Mahkamah Konstitusi. Meskipun rekaman mengindikasikan telah adanya rekayasa, pemberitaan oleh media sudah seharusnya tetap menjaga obyektifitas berita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemihakan Kompas dalam pemberitaan tentang Dugaan Rekayasa Kriminalisasi KPK Pasca Pemutaran Rekaman Penyadapan Telepon Dalam Sidang Mahkamah Konstitusi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis isi. Data dikumpulkan dari berita-berita tentang rekayasa KPK yang dimuat Surat Kabar Harian (SKH) Kompas pada bulan Oktober dan November 2009. Jumlah berita di harian Kompas sebanyak 38 judul . Analisis berita dilakukan dengan bantuan dua orang tenaga pengkoding. Unit analisis yang diteliti meliputi kategori berita, kelengkapan unsur, keseimbangan berita, kebaruan berita, dan relevansi narasumber. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemberitaan kriminalisasi KPK pasca pembukaan rekaman bukti rekayasa kasus Bibit dan Chandra dilakukan oleh Harian Kompas dengan tanpa memihak pada salah satu pihak. Kompas tetap memberitakan secara objektif. Hal ini tampak dari analisis isi yang menunjukkan 84,2% merupakan berita hardnews, 52,6% merupakan berita yang menampilkan dari dua sisi, 89% merupakan berita hangat, dan 63% berita menggunakan narasumber yang relevan. Kelengkapan unsur berita yang tidak lengkap sangat besar yaitu 87% memperlihatkan pemberitaan Kompas terkesan kurang objektif, tetapi hal ini sejalan dengan tuntutan untuk segera memberitakan peristiwa tersebut dalam kategori hardnews.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Komunikasi > Jurnalisme |
Divisions: | Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 29 May 2013 08:20 |
Last Modified: | 29 May 2013 08:20 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/1868 |
Actions (login required)
View Item |