ANALISIS SIMPANG BERSINYAL SETELAH PERUBAHAN GEOMETRIK JALAN PADA PEREMPATAN MIROTA KAMPUS UGM

PUTRI, SEFRIANI MANASE (2019) ANALISIS SIMPANG BERSINYAL SETELAH PERUBAHAN GEOMETRIK JALAN PADA PEREMPATAN MIROTA KAMPUS UGM. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (HALAMAN JUDUL)
TS159160.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
TS159161.pdf

Download (434kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB II)
TS159162.pdf

Download (209kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB III)
TS159163.pdf

Download (516kB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
TS159164.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB V)
TS159165.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB VI)
TS159166.pdf
Restricted to Registered users only

Download (613kB)

Abstract

Persimpangan adalah pertemuan dua atau lebih ruas jalan yang bertemu atau bersilangan, pada persimpangan Mirota Kampus UGM ini mengalami konflik. Untuk mengatasi konflik pada persimpangan ini, diperlukan manajemen lalu lintas yang baik untuk memenuhi kebutuhan transportasi baik saat ini maupun dimasa mendatang. Jika ruas jalan dan simpang tidak dapat menampung banyaknya jumlah kendaraan maka terjadi adanya penurunan kinerja simpang sepeti pada simpang empat Jalan Terban - Jalan Persatuan – Jalan Prof. DR. Sardjito - Jalan C Simanjuntak. Persimpangan bersinyal ini memiliki peluang terjadinya kemacetan yang tinggi, karena persimpangan ini berada didekat salah satu rumah sakit umum yang ada di kota Yogyakarta yaitu rumah sakit umum Panti Rapih, kampus UGM, SMP BOPKRI 1 Yogyakarta dan juga persimpangan ini berada didepan mirota kampus UGM. Penulis mengambil data lalu lintas dengan cara melakukan perhitungan jumlah kendaraan selama tiga hari yaitu pada hari Senin (22 Oktober 2018) mewakili hari kerja diawal minggu, Kamis (25 Oktober 2018) mewakili hari kerja dan Sabtu (27 Oktober 2018) mewakili akhir pekan. Penelitian dibagi dalam tiga sesi yaitu pagi pukul 06.00-08.00 WIB, siang pukul 12.00-14.00 WIB dan sore pukul 16.00-18.00 WIB. Setelah melakukan pengambilan data penulis melakukan pengolahan data dari hasil pengambilan data. Hasil yang didapat dari pengolahan data adalah nilai derajat kejenuhan (DS) tertinggi terjadi pada hari Kamis pagi pukul 06.00-08.00 WIB yaitu 0,8879 pada pendekat timur, 1,4020 pada pendekat barat dan 1,4059 pada pendekat utara. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, syarat kelayakan nilai derajat kejenuhan (DS) kurang dari 0,85, sehingga simpang Mirota kampus UGM belum bisa menampung kendaraan dengan baik. Penulis memberikan empat alternatif yaitu perubahan fase lampu lalu lintas, perubahan pendekat timur dua arah menjadi satu arah, rekayasa simpang dengan perubahan fisik pada pendekat utara dan rekayasa simpang dengan perubahan fisik pada pendekat barat dan peruhan pendekat utara menjadi satu arah. Dari keempat alternatif, yang paling memenuhi syarat dari MKJI 1997 adalah alternatif keempat yaitu alternatif ekstrim rekayasa simpang dengan perubahan fisik pada pendekat barat dan perubahan pendekat utara menjadi 1 arah dengan derajat kejenuhan 0,3238 pada pendekat timur, 0,3234 pada pendekat barat dan 0,3401 pada pendekat utara. Dari perhitungan dengan alternatif 4, didapat nilai derajat kejenuhan (DS) kurang dari 0,85 bahkan dengan pertumbuhan lalu lintas untuk 10 tahun kedepan.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: simpang, derajat kejenuhan, kapasitas, panjang antrian, tundaan.
Subjects: Sipil > Transportasi
Sipil > Transportasi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 17 Jun 2019 05:39
Last Modified: 17 Jun 2019 05:39
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/18992

Actions (login required)

View Item View Item