BALAI LATIHAN KERJA PENYANDANG CACAT TUBUH DI YOGYAKARTA

Mendrofa, Yustin (1992) BALAI LATIHAN KERJA PENYANDANG CACAT TUBUH DI YOGYAKARTA. S1 thesis, UAJY.

Text 3429 TA.pdf Restricted to Registered users only Download (9MB)

Abstract

Penyandang cacat merupakan sebagian dari anggota masyarakat yang terhalang kehidupan sosialnya, dimana hal ini diakibatkan oleh tidak sempurnanya anggota tubuh dan akibat dari hal tersebut sangat berpengaruh baik kepada para penyandang cacat tubuh itu sendiri, maupun kepada anggota masyarakat lain. Demikian dengan halnya dengan penyandang cacat tubuh yang merupakan bagian dari penyandang cacat yang diakibatkan oleh rusaknya keseimbangan motorik (Cerebral Palcy), dimana hal ini dapat dibawa sejak lahir maupun akibat penyakit yang diderita dan juga dimungkinkan akibat kecelakaan serta kejahatan perang. Permasalahan yang dihadapi para penyandang cacat tubuh sangat kompleks dan hal ini merupakan tanggung jawab dari pemerintah dan masyarakat. Salah satu permasalahan yang sangat mendasar yang dihadapi oleh para penyandang cacat tubuh pada saat ini dan sangat mendesak untuk ditangani yaitu permasalahan tentang jenis pekerjaan yang dapat dilakukan, hal ini diakibatkan oleh pola kehidupan penyandang cacat yang selalu ingin meminta bantuan kepada orang lain, tanpa berusaha untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat yang merupakan hasil dari usahanya sendiri, sehingga mereka sering disebut sebagai manusia yang konsumtif dan menimbulkan persoalan bagi orang lain. Dari dasar pemikrian diatas, maka sudah selayaknya apabila dilakukan suatu usaha untuk membantu para penyandang cacat tubuh dalam merobah pola kehidupan kosumtif menjadi pola kehidupan yang produktif, dimana nantinya diharapkan agar mereka dapat berusaha sendiri tanpa meminta bantuan kepada orang lain. Salah satu bentuk penanganan yang dirasa perlu yaitu dengan memberikan dan membekali mereka berbagai jenis ketrampilan dan latihan kerja dalam satu wadah "BALAI LATIHAN KERJA PENYANDANG CACAT TUBUH" yang merupakan salah satu bentuk pelatihan dan pembekalan para penyandang cacat tubuh untuk dapat terjun di tengah-tengah masyarakat dan berusaha sesuai dengan jenis ketrampilan yang didapatkan. Yogyakarta yang merupakan bagian dari wilayah Indonesia dirasa perlu untuk memiliki wadah Balai Latihan Kerja Penyandang Cacat Tubuh, karena Yogyakarta memiliki penyandang cacat tubuh sebanyak 4866 orang dan pertumbuhan populasinya meningkat setiap tahun sebanyak 2%. Disamping hal tersebut Yogyakarta sampai saat ini belum memiliki wadah khusus yang menampung para penyandang cacat tubuh dalam membekali mereka suatu jenis ketrampilan dan latihan kerja. Adapun lokasi pembangunan Balai Latihan Kerja Penyandang Cacat Tubuh di Yogyakarta dipilih di Kabupaten Sleman dengan pertimbangan Kabupaten Sleman memiliki para penyandang cacat tubuh terbanyak diantara Kabupaten yang lain di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada bangunan Balai Latihan Kerja Penyandang Cacat Tubuh di Yogyakarta, ruang latihan kerja dan ketrampilan merupakan pusat kegiatan utama dan masalah yang dibahas adalah efisiensi dan efektifitas ruang kerja dan latihan dimana nantinya diharapkan dengan penyelesaian dan penanganan permasalahan ini, akan memberikan kenyamanan dan keleluasaan kerja bagi penyandang cacat tubuh dalam berlatih dan bekerja. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembahasan adalah dengan mempelajari besaran-besaran dimensi gerak setempat dan dimensi sirkulasi serta melakukan pendekatan tentang peralatan dan perabotan yang digunakan sehingga dihasilkan ruang yang efisien dan efektif. Kesimpulan dari keseluruhan pembahasan akan menghasillkan konsep perancangan yang ditampilkan dalam bentuk bangunan secara keseluruhan yaitu: -Masa bangunan merupakan multi masa -Penampilan bangunan dinamis -Pola tata masa semi kompak dengan garis-garis koordinasi yang tegas -Ungkapan ruang dalam: disiplin, intim dan kegairahan kerja

Actions (login required)

View Item