PERMONO, ST. IRWAN (1996) PUSAT KONVENSI DI YOGYAKARTA. S1 thesis, UAJY.
Text
5801 TA.pdf Restricted to Registered users only Download (17MB) |
Abstract
Dengan semakin berkembangnya permasalahan global yang dihadapi banyak masyarakat dunia, seperti isu utara-selatan, masalah lingkungan hidup, masalah pinjaman dunia ketiga, yang kesemuanya itu memerlukan pemikiran bersama. Bukan mustahil kalau konvensi atau konferensi internasional dan nasional akan semakin banyak diselenggarakan. Berkembangnya ikatan profesi yang mungkin dapat menyumbangkan pemikiran bersifat internasional dan kemungkinan sekali dapat disaring dari konferensi atau seminar. Perubahan yang luas dari berbagai faktor, baik yang berkaitan dengan tingkah laku maupun teknologi serta cara mereka berinteraksi, harus mampu dikenali dan dihadapi oleh industri pariwisata karena merupakan elemen kunci keberhasilan industri pariwisata. Pada abad ke-21 kita akan menyaksikan perubahan besar dalam cara orang berwisata, yang sekaligus merefleksikan nilai-nilai konsumen, kekuatan politik dan ledakan pertumbuhan teknologi informasi dan teknologi lainnya. Perubahan itu menyentuh semua aspek dari industri pariwisata. Salah satu dan merupakan bagian dari industri pariwisata adalah wisata konvensi atau 'MICE' singkatan dari Meeting, Incentive, Convention, and Exhibitions. Kota Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata kedua setelah Bali memiliki potensi menyediakan paket wisata konvensi secara terpadu. Guna menunjang berkembangnya wisata konvensi ini, maka sarana dan prasarana yang berhubungan dengan 'meeting, conventions and exhibitions sudah sewajarnya diadakan. Pusat konvensi adalah sebuah usulan yang bertolak dari arsitektur kontekstual, artinya mengekspresikan situasi masyarakat yang hidup di sekelilingnya, budaya yang dimiliki, yang tanggap terhadap elemen-elemen pembentuk kota, menampilkan unsur-unsur yang menimbulkan nostalgia, yang diperuntukan bagi masa kini dan masa mendatang. Pusat Konvensi di Yogyakarta itu merupakan bagian dari sumbu utara-selatan kota Yogyakarta yang terletak pada lokasi Jalan Pangeran Mangkubumi, sehingga perwujudannya merupakan penggalan-penggalan dari arsitektur sepanjang sumbu tersebut, yang dirotasikan pada site sehingga tata rupa bangunan pusat konvensi secara keseluruhan bercerita tentang arsitektur kota Yogyakarta. Dari arsitektur Pecinan-arsitektur Kolonial-arsitektur Keraton dan arsitektur 'Rakyat', namun diwujudkan dalam satu kesatuan arsitektur Jawa. Pada perancangnya memfokuskan pada komponen struktur dan detail bangunan sebagai ekspressi bentuk bangunan yang diharapkan dapat menimbulkan nostalgia budaya arsitektur Yogyakarta.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Arsitektur > Bangunan Arsitektural Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 04 Jul 2019 03:55 |
Last Modified: | 04 Jul 2019 03:55 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/19277 |
Actions (login required)
View Item |