PENGEMBANGAN PASAR WATES KABUPATEN KULON PROGO

HADI, KRISNANTA (1996) PENGEMBANGAN PASAR WATES KABUPATEN KULON PROGO. S1 thesis, UAJY.

[img] Text
5008 TA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Sebagai konsekuensi dari politik pembangunan ekonomi banyak kota-kota besar di Indonesia diserbu dan digoyang oleh sarana perdagangan yang fasilitasnya serba modern. Sebagai institusi ekonomi, fasilitas perdagangan modern didisain menjadi perangkap konsumen dengan tawaran yang sangat beragam serta dengan sentuhan psikologis yang bertujuan mempersuasi konsumen agar tidak sayang merogoh kantongnya sampai dalam. Namun yang terjadi sebagai institusi ekonomi yang serba modern tidak selalu mulus dapat diberlakukan di semua tempat. Artinya tidak seluruh masyarakat dengan latar belakang ekonomi serta budaya yang beragam dapat dibidik oleh institusi ekonomi tersebut. Melihat kenyataan yang ada kota Wates dengan rasa setia kawan, kegotong royongan yang masih tinggi serta sebagian besar penduduknya mempunyai kelas ekonomi menengah ke bawah, justru dengan Pasar Tradisional perekonomian kota dapat berjalan dengan dinamis. Kita dapat melihat adegan-adegan yang menarik untuk diperhatikan, sulitnya konsumen untuk merogoh sakunya, dengan aksi tawar menawar serta dengan persuasi-persuasi verbal lainnya sehingga mereka tidak mudah tersihir oleh gengsi sosial seperti yang terjadi pada institusi ekonomi yang modern. Pasar tradisional Wates sebagai pendukung perekonomian kota, masih sangat dibutuhkan bagi masyarakat kota Wates pada khususnya serta daerah-daerah lain pada umumnya. Tetapi jika dilihat lebih dalam lagi kondisinya sudah tidak mampu menampung semua jenis pedagang dan tidak memenuhi syarat-syarat kenyamanan. Oleh karena itu penulis mengajukan proyek Tugas Akhir dengan judul Pengembangan Pasar Wates Kabupates Kulon Progo. Tujuan yang ingin dicapai adalah mendapatkan konsep wujud bangunan pasar tradisional yang efisien untuk mewadahi proses tawar menawar dalam aktivitas jual beli melalui pendekatan modul. Hal pertama yang ingin dicapai adalah mendapatkan efisiensi ruang dengan pendekatan modul melalui penghitungan dimensi modul dasar yang didasarkan pada besaran ruang jual terkecil. Selanjutnya Modul dasar tersebut dijadikan alat pengontrol besaran ruang-ruang yang lain. Kedua, mendapatkan dimensi untuk area beli dan area sirkulasi yang nantinya akan mempengaruhi efisiensi bangunan. Selanjutnya dicari angka rasio efisiensi bangunan yang paling mendekati standart efisiensi bangunan untuk fungsi bangunan pelayanan. Ketiga dicari prosentase tingkat penghemat besaran ruang-ruang jual sesudah dengan pemakaian modul dibadingkan dengan sebelum pemakaian modul. Keempat dicari konsep wujud fisik bangunan pasar tradisional serta penataan unit-unit ruang jual sehingga mempunyai nilai komersial yang sama untuk setiap unit ruang jual.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Arsitektur > Bangunan Arsitektural
Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 05 Jul 2019 01:54
Last Modified: 05 Jul 2019 01:54
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/19293

Actions (login required)

View Item View Item