WISDANTIO, WISNU (2006) PERANCANGAN RUMAH BUDAYA ANAK YOGYAKARTA. S1 thesis, UAJY.
Text
TA09267.pdf Restricted to Registered users only Download (32MB) |
Abstract
Berawal dari keprihatinan akan semakin hilangnya ruang publik dan semakin mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk dapat mengakses fasilitas anak di kota Yogyakarta, pengembangan Rumah Budaya Anak Yogyakarta menjadi sebuah jawaban nyata untuk mengatasi kebutuhan kota Yogyakarta akan sebuah aktivitas anak yang mudah dicapai dan murah sebagai sarana dan prasarana anak beraktivitas dan berkreasi di luar waktu sekolahnya. Rumah Budaya Anak Yogyakarta yang terletak di dalam kawasan hunian Kampung Tungkak, Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta, merupakan salah satu solusi desain untuk menjawab kebutuhan ruang aktivitas anak yang mudah dicapai oleh anak tanpa harus berhadapan dengan kekerasan jalan raya yang semakin tidak berpihak pada anak-anak. Sebagai sebuah fasilitas yang dikembangkan di dalam sebuah kawasan pemukiman padat, RUmah Budaya Anak Yogyakarta sebagai salah satu wujud ruang publik menjadi salah satu bagian integral dan tidak dapat dilepaskan dari eksistensi lingkungan sekitar. Sehingga Rumah Budaya Anak Yogyakarta dikembangkan sebagai salah satu poros kehidupan kampung di samping tetap menjaga eksistensi pewadahan aktivitas informal anak sesuai kebutuhan psikis dan fisiknya. Rumah Budaya Anak Yogyakarta merupakan salah satu jenis tempat rekreasi edukatif yang kegiatan dan aktivitas kreatif anak sebagai wujud budaya anak. Berbagai jernis kegiatan dan aktivitas anak yang berusaha ditampung Rumah Budaya Anak Yogyakarta dalam kegiatan-kegiatan yang mampu menjadi sarana pemenuhan kebutuhan yang bersifat psikis maupun fisik. Berbagai bentuk kegiatan yang ditawarkan anatara lain: Aktivitas bermain aktif dan pasif yang dilakukan di luar ruang maupun di dalam ruang, aktivitas pembelajaran informal seperti: pengenalan budaya baca tulis, pengenalan proses kreatif membuat mainan, pengenalan terhadap berbagai mainan dan permainan yang menjadi khasanah kekayaan budaya tradisional Indonesia, dan aktivitas aktualisasi diri pada anak sebagai proses kreatif anak dalam mengembangkan minat dan bakat, seperti: aktivitas menggambar, aktivitas berkesenian tari maupun musik. Selain itu, Rumah Budaya Anak Yogyakarta juga berusaha mewadahi aktivitas sosialisasi yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak sebagai salah satu individu yang tergabung dalam sebuah komunitas masyarakat. Wujud perancangan Rumah Budaya Anak Yogyakarta lebih menekankan pada perancangan tata ruang luar dan tata ruang dalam dengan dilakukan pendekatan terhadap perkembagan psikis dan fisik anak sebagai dasar analisis desain dan bentuk ekspresi fisik bangunan. Beberapa aspek perkembangan anak yang digunakan sebagai dasar analisis wujud desain Rumah Budaya Anak Yogyakarta tersebut adalah kebutuhan ruang gerak anak akibat pekembangan psikis dan fisik anak, yaitu berdasarkan antropometri fisik, kebutuhan ruang aktivitas berdasar kemampuan sosialisasi, perkembangan kemampuan psikomotorik, dan kebutuhan yang muncul sesuai perkembangan kemampuan anak dalam berbahasa.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Arsitektur > Bangunan Arsitektural Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 10 Jul 2019 02:39 |
Last Modified: | 10 Jul 2019 02:39 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/19336 |
Actions (login required)
View Item |