Gautama, Sambu Dharta (1997) STASIUN TUGU DI YOGYAKARTA SEBAGAI JEMBATAN PENGHUBUNG MALIOBORO-MANGKUBUMI. S1 thesis, UAJY.
Text
TA06229.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Abstract
"Orang belum bisa dikatakan mengunjungi Yogyakarta jika belum mengunjungi Malioboro", ungkap salh seorang pelancong asal Medan. Ungkapan ini memang berkesan berlebihan, tetapi hal ini mungkin ada benarnya jika dilihat dari predikat Malioboro yang disandangnya. Lalu apa sebenarnya Malioboro, sehingga membuat banyak orang peduli soalnya? Apakah Malioboro berbeda dengan jalan-jalan lain di Yogyakarta , bahkan di kota-kota lain di Indonesia? Makna Malioboro kerapkali dikatakan karena berniali historis dan kultural, ini lantaran karena Malioboro sebenranya bagian yang tak terpisahkan dengan Keraton Yogyakarta Hadiningrat. Dalam konsepnya Malioboro merupakan as yang mengyhubungkan Keraton dengan Tugu, sehingga sebenarnya Malioboro itu membentang dari Tugu hingga Keraton. Tetapi sebagian besar orang menganggap Malioboro sebagai sepenggal jalan dari selatan rel hingga keraton. Hal ini diosebabkan oleh terpenggalnya jalan oleh rel kereta api, yang berakibat tidak hanya nilai historisnya saja yang terpenggal teapi juga nilai ekonomisnya, yaitu selatan rel jauh lebih maju jika dibandingkan utara rel. Oleh sebab itu keberadaan Stasiun Tugu dimasa mendatang tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan linghkup stasiun saja tetapi dapat memenuhi kebutuhan kawasan sekitar stasiun. Sehingga stasiun Tugu dapat menajdi jembatan penghubung baik itu nilai historis ataupun nilai ekonomis.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Arsitektur > Lingkungan Kawasan Penelitian Dosen > Arsitektur > Lingkungan Kawasan |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 18 Jul 2019 02:20 |
Last Modified: | 18 Jul 2019 02:20 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/19448 |
Actions (login required)
View Item |