Pertumbuhan Kalus dan Produksi Katekin Sebagai Sumber Antioksidan pada Kultur in Vitro Kalus Teh (Camelia sinensis) Dengan Penambahan Elisitor Ca2+ dan Cu2+

Retnaningati, Dewi Pertumbuhan Kalus dan Produksi Katekin Sebagai Sumber Antioksidan pada Kultur in Vitro Kalus Teh (Camelia sinensis) Dengan Penambahan Elisitor Ca2+ dan Cu2+. [Research]

Text Laporan Penelitian_DEWI RETNANINGATI.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Pada era globalisasi seperti sekarang ini manusia mudah terpapar oleh radikal bebas. Sumber radikal bebas yang banyak ditemui di kehidupan manusia sehari-hari dapat berasal dari asap kendaraan bermotor, asap pabrik, radiasi, makanan, dan proses oksidasi dalam tubuh. Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menangkal atau meredam dampak negatif dari oksidan dalam tubuh dengan berfungsi sebagai donor elektron. Antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan satu elektronnya kepada senyawa radikal bebas yang bersifat oksidan sehingga senyawa oksidan tersebut dapat dihambat. Salah satu sumber antioksidan alami yang bisa dikonsumsi selain dari buah adalah dari teh. Teh memiliki antioksidan golongan polifenol yakni katekin yang memiliki empat turunan yakni epikatekin (EC), epikatekin galat (ECG), epigalokatekin (EGC), dan epigalokatekin galat (EGCG). Kadar katekin pada teh Camelia sinensis adalah sekitar 13-17 %. Kadar ini akan turun karena proses pembuatan teh dari tanaman teh menjadi teh seduhan yang di konsumsi oleh manusia setiap harinya. Kombinasi elisitor Caiii+ dan Cu+ yang paling optimal dalam meningkatkan kadar epikatekin galat pada kultur kalus daun C. sinensis (L.) yaitu kombinasi konsentrasi Ca2+ (176 g/L) dan Cu2+ (1 g/L) selama 0 hari (kurang dari 24 jam).

Actions (login required)

View Item