EVALUASI WAKTU KERJA DAN SISTEM PEMBAYARAN UPAH KARYAWAN UKM JOGJA KONVEKSI

ANDRIANI, ARISTIARINI (2019) EVALUASI WAKTU KERJA DAN SISTEM PEMBAYARAN UPAH KARYAWAN UKM JOGJA KONVEKSI. S1 thesis, UAJY.

[img] Text (ARISTIARINI ANDRIANI)
TI07971.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Bagi industri pakaian dengan sistem make to order seperti Jogja Konveksi, kinerja operator produksi dalam mengoptimalkan waktu kerja yang ada merupakan kunci utama untuk memberikan kepuasan pada pelanggan. Penggunaan waktu kerja yang optimal akan mempengaruhi jumlah output yang dihasilkan per hari. Sejak akhir bulan Juni 2018, jumlah pesanan yang dikerjakan oleh setiap divisi produksi UKM Jogja Konveksi tidak menentu. Jumlah pesanan yang dikerjakan tergantung kesanggupan pekerja dalam memproduksi berdasarkan waktu kerja yang ada. Seluruh operator divisi bordir, sublim, sablon, potong, dan jahit tidak memiliki keterikatan waktu kerja yang pasti akibat dari sistem pembayaran upah yang diterapkan, yaitu secara full piece-rate atau per potong dari output yang dihasilkan per hari. Rata-rata seluruh operator bekerja selama 12 jam per hari atau 12 jam per shift untuk divisi bordir, namun waktu kerja tersebut tidak dimanfaatkan dengan optimal. Pekerja memiliki kontrol sendiri apabila ingin mendapatkan upah yang besar maka pekerja akan memproduksi sebanyak-banyaknya. Kondisi ini semakin buruk karena sebelumnya tidak ada estimasi lama waktu produksi yang pasti untuk setiap jenis pesanan, sehingga penentuan due date pesanan dilakukan secara intuitif. Penelitian dilakukan dengan metode stopwatch time study untuk mengetahui waktu baku proses produksi setiap unit pesanan, standar output per hari, waktu pemenuhan pesanan, dan perolehan upah operator dengan waktu kerja awal 12 jam dan waktu kerja normal 8 jam. Hasil penelitian menyatakan bahwa perubahan waktu kerja 8 jam merupakan solusi optimal bagi divisi potong dan jahit karena tidak akan mengubah waktu penyelesaian pesanan dan dapat mengurangi waktu menganggur sampai 50%. Bagi divisi bordir, sublim, dan sablon, perubahan waktu kerja 8 jam perlu diikuti dengan evaluasi due date dari 1 hari menjadi 3 hari untuk divisi bordir, dari 5 hari menjadi 10 hari untuk divisi sublim, dan dari 2 hari menjadi 3 hari untuk proses pewarnaan divisi sablon. Sementara itu, perubahan sistem pembayaran upah menjadi partial piece-rate akan meningkatkan perolehan upah per jam bagi setiap operator. Secara keseluruhan, perubahan waktu kerja 8 jam dan perubahan sistem pembayaran upah menjadi partial piece-rate akan berdampak pada penghematan waktu kerja sehingga mengurangi biaya overhead perusahaan, serta mampu memberikan kontrol yang lebih besar bagi pihak internal UKM Jogja Konveksi terhadap pekerjanya.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Working Hours, Wage Payments, Stopwatch Time Study.
Subjects: Teknik Industri > Sistem Kerja
Divisions: Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri
Depositing User: Lia natanaelia utami
Date Deposited: 16 Sep 2019 05:19
Last Modified: 16 Sep 2019 05:19
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/19981

Actions (login required)

View Item View Item