LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR DISUSUN OLEH: PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2019 CREATIVE HUB DI KABUPATEN SLEMAN

DWITYASTI, ELIZABETH ADIZA FINAN (2019) LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR DISUSUN OLEH: PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2019 CREATIVE HUB DI KABUPATEN SLEMAN. S1 thesis, UAJY.

[img] Text (ELIZABETH ADIZA FINAN DWITYASTI)
TA14220.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (8MB)

Abstract

Ekonomi kreatif (ekraf) diyakini mampu menjadi pilar perekonomian Indonesia di masa mendatang. Creative Hub merupakan wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan diri serta usaha/bisnisnya melalui kegiatan-kegiatan kreatif. Creative hub menjadi tempat dimana talenta dan komunitas bertemu, berkolaborasi, menyelenggarakan workshop serta kegiatan-kegiatan yang dapat berkontribusi terhadap perekonomian lokal. Adanya creative hub juga sebagai wadah yang mempertemukan talenta dengan industri kreatif yang lebih besar. Dengan begitu talenta muda kreatif dapat terpacu untuk terus mengembangkan potensi diri dan mampu terjun ke industri yang lebih besar. Efektivitas Creative Hub tidak dapat diukur hanya berdasarkan penyediaan fasilitas fisik pada ruang kreatif saja. Kolaborasi menjadi kunci kesuksesan fungsi ruang kreatif. Dalam konteks lokal, konsep kolaborasi serasi dengan konsep srawung. Srawung mengandung filosofi yang mendalam di masyarakat Jawa. Aktivitas srawung bahkan berperan dalam penataan ruang bangunan tradisional Jawa. Selain peninggalan arsitektur tradisional Jawa, local genius yang masih bertahan dalam kehidupan orang Jawa modern adalah gagasan psikologi Jawa. Menurut Endraswara, rasa rumangsa merupakan inti gagasan psikologi Jawa guna memudahkan orang Jawa untuk mawas diri (introspeksi), yang dilakukan melalui penguasaan sikap nandhing salira, ngukur salira, tepa salira, mawas diri, dan mulat salira. Pengangkatan isu-isu berdasarkan konteks budaya lokal ini berusaha dijembatani melalui pendekatan Arsitektur Regionalisme Modern. Arsitektur Regionalisem Modern didefinisikan sebagai peleburan atau penyatuan arsitektur masa lampau (AML) dengan arsitektur masa kini (AMK). Prinsip Arsitektur Regionalisme Modern antara lain penggunaan material setempat, penentuan faktor lokasi dan wujud transformasi bentuk bangunan, penggunaan warna-warna modern yang bersinergi dengan unsur dan nilai lokal, memaksimalkan batas-batas hubungan ruang dalam dan ruang luar, serta memaksimalkan pencahayaan dan pengudaraan alami. Perancangan bangunan Creative Hub di Sleman akan dilakukan melalui pendekatan arsitektur regionalisme modern dengan penekanan studi filosofi pengembangan diri orang Jawa (kunci sikap mawas diri) dan analisis filosofi bangunan tradisional Jawa.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Creative Hub, Kolaborasi, Regionalisme Modern
Subjects: Arsitektur > Bangunan Arsitektural
Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural
Divisions: Pasca Sarjana > Magister Teknik Arsitektur
Depositing User: Lia natanaelia utami
Date Deposited: 01 Oct 2019 04:44
Last Modified: 01 Oct 2019 04:44
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/20172

Actions (login required)

View Item View Item