PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK PELUMAS BEKAS (MPB) KENDARAAN BERMOTOR DAN PENAMBAHAN AGREGAT HALUS PADA LASTON AC-WC

MEGANTARA, GREGORIUS GESTANO (2019) PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK PELUMAS BEKAS (MPB) KENDARAAN BERMOTOR DAN PENAMBAHAN AGREGAT HALUS PADA LASTON AC-WC. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (HALAMAN JUDUL)
TS15850 0.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
TS15850 1.pdf

Download (259kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
TS15850 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (243kB)
[img] Text (BAB III)
TS15850 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (435kB)
[img] Text (BA IV)
TS15850 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (396kB)
[img] Text (BAB V)
TS15850 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (514kB)
[img]
Preview
Text (BAB VI)
TS15850 6.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

Demi menunjang aktivitas yang cepat serta efisien maka penggunaan kendaraan bermotor cukup tinggi akibatnya limbah minyak pelumas yang dihasilkan cukup banyak dimana limbah minyak pelumas ini jika tidak diolah ataupun digunakan dengan baik akan menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan dan sangat berbahaya karna termasuk dalam limbah B3. Pemanfaatan limbah minyak pelumas dalam campuran aspal selain mengurangi limbah diharapkan dapat. membantu workability pada campuran. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan minyak pelumas bekas (MPB) dan penambahan agregat halus pada Laston AC – WC, di buat sampel dengan variasi : 7.5% MPB + 0% agregat halus, 1% agregat halus, 3% agregat halus, 5% agregat halus dengan persentase kadar aspal sebesar 5%, 5,5%, 6%, 6,5% , dan 7%. Benda uji dibuat dibuat ganda (duplo). Hasilnya akan dibandingkan dengan Spesifikasi Umum Bina Marga tahun 2010 (revisi 3). Berdasarkan penelitian ini dengan penggunaan MPB dan penambahan agregat halus memperoleh hasil yang tidak stabil, dimana nilai density, stabilitas dan marshall quotient cenderung menurun tetapi untuk nilai VMA, VFWA, VITM cenderung meningkat. Pada variasi penggunaan minyak pelumas bekas 7.5% dan penambahan agregat halus 0% memperoleh kadar aspal optimum 5% dan penambahan agregat halus 1% memperoleh kadar optimum aspal 5% - 5.5% dan 7% namun dalam variasi penambahan agregat halus 3% dan 5% tidak diperoleh kadar aspal optimum. Hal tersebut disebabkan karena semakin banyak penambahan agregat halus maka akan menyebabkan rongga – rongga dan akan membuat aspal tidak dapat mengisi seluruh bagian dengan baik walaupun sudah menggunakan MPB yang diharapkan dapat memudahkan aspal mengisi rongga – rongga..

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Laston AC-WC, Minyak Pelumas Bekas (MPB), agregat halus, parameter Marshall
Subjects: Sipil > Transportasi
Sipil > Transportasi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Lia natanaelia utami
Date Deposited: 10 Jan 2020 02:52
Last Modified: 10 Jan 2020 02:52
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/20801

Actions (login required)

View Item View Item