APLIKASI VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN SUPERBLOK DI SURABAYA

MATAHARI, GADING (2019) APLIKASI VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN SUPERBLOK DI SURABAYA. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (HALAMAN JUDUL)
TS16113 0.pdf

Download (651kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
TS16113 1.pdf

Download (301kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
TS16113 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (346kB)
[img] Text (BAB III)
TS16113 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (651kB)
[img] Text (BAB IV)
TS16113 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text (BAB V)
TS16113 5.pdf

Download (851kB) | Preview

Abstract

Value engineering atau rekayasa nilai adalah usaha yang terorganisasi secara sistematis dan mengaplikasi suatu teknik yang telah diakui, yaitu teknik mengidentifikasi fungsi produk atau jasa yang bertujuan menaikkan fungsi atau menurunkan harga (Soeharto, 1995). Secara umum, value engineering dalam pengelolaan proyek konstruksi adalah teknik yang berguna untuk mengoptimalisasi biaya dan fungsi dengan dasar kualitas dan kuantitas dari material yang digunakan dalam proyek konstruksi. Penelitian ini adalah penerapan value engineering pada proyek gedung pada salah satu superblok di Surabaya. Penelitian mengikuti tahap-tahap yang bernama Value Engineering Job Plan. Terdapat 5 tahapan dalam Value Engineering Job plan dengan tiap tahapannya memiliki metode tersendiri sesuai dengan tujuan tahapan tersebut. Tahapan yang pertama merupakan tahap pengumpulan informasi menggunakan metode cost breakdown model, analisis fungsi, dan Function Analysis System Technique (FAST). Tahap yang kedua merupakan tahap kreatif. Tahap yang ketiga merupakan tahap analisis menggunakan metode analisis keuntungan-kerugian dan life cycle cost. Tahap yang keempat merupakan tahap pengembangan menggunakan metode Analytical Hierechy Process (AHP). Tahap yang terakhir merupakan tahap presentasi Hasil dari tahap pertama menggunakan Metode cost breakdown model adalah dipilih pekerjaan finishing karena memiliki bobot 50% dari total pekerjaan arsitektur atau 32% dari biaya total RAB. Didalam pekerjaan finishing kemudian dipilih pekerjaan pekerjaan dinding pada tower. Menggunakan hukum pareto didapatkan 10 pekerjaan dinding dengan bobot terbesar dan dipilih pekerjaan stick on system. Metode analisis fungsi mendapatkan hasil fungsi utama terdapat pada papan gypsum. Hasil dari tahap kedua adalah mendapatkan alternatif lain dari papan gypsum yaitu papan semen fiber dan papan kalsium silikat. Hasil dari tahap ketiga adalah menggunakan analisis keuntungan-kerugian mendapatkan masing masing dari keuntungan dan kerugian dari masing-masing alternatif, dan kriteria pemilihan papan yaitu biaya, kualitas, dan kemudahan kerja. Hasil dari tahap keempat adalah menyusun semua kriteria dan alternatif menjadi struktur hierarki kemudian diolah menggunakan Analytical Hierechy Process (AHP). Partisipan dalam kuisioner AHP adalah 5 orang dari kontraktor dan owner proyek. Pada tahap terakhir dijelaskan bahwa hasil dari AHP adalah pelaku kontruksi memilih papan gypsum karena lebih mudah dicari, pengerjaan lebih mudah dan bisa lebih murah.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: GRC, papan gypsum, value, stick on system, Value Engineering.
Subjects: Sipil > Manajemen Konstruksi
Sipil > Manajemen Konstruksi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Lia natanaelia utami
Date Deposited: 13 Jan 2020 02:13
Last Modified: 13 Jan 2020 02:13
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/20807

Actions (login required)

View Item View Item