PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG PERKANTORAN JAKARTA BOX TOWER DENGAN ANALISA DIAFRAGMA

WICAKSONO, DWI SANDY (2019) PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG PERKANTORAN JAKARTA BOX TOWER DENGAN ANALISA DIAFRAGMA. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (HALAMAN JUDUL)
TS15229 0.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
TS15229 1.pdf

Download (369kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB II)
TS15229 2.pdf

Download (187kB) | Preview
[img] Text (BAB III)
TS15229 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (733kB)
[img] Text (BAB IV)
TS15229 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB V)
TS15229 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text (BAB VI)
TS15299 6.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text (BAB VII)
TS15299 7.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

Karena pesatnya pertumbuhan ekonomi, membuat permintaan akan tempat dengan luas lahan yang tersedia tidak berimbang. Melihat kondisi tersebut, salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan pebangunan bangunan tinggi searah vertical agar efisien dan efektif terhadap pemanfaatan lahan. Gedung Perkantoran Jakarta Box Tower terdiri dari 32 lantai, 8 lantai struktur podium dan 24 lantai struktur tower. Perancangan yang ditinjau adalah pelat, balok, tangga, kolom, dan hubungan balok kolom (HBK). Bangunan berada dalam kategori risiko II dan kategori desain seismik D. Sistem struktur yang digunakan adalah SRPMK. Perancangan struktur mengacu pada SNI 2847-2013, perancangan tahan gempa mengacu pada SNI 1726-2012, dan pembebanan mengacu pada SNI 1727-2013. Beban yang diberikan berupa beban mati, beban hidup dan beban gempa. Mutu beton untuk element horizontal yaitu 35 MPa dan untuk element vertikal yaitu 45MPa, dengan mutu tulangan BJTD 400 MPa dan BJTP 240 MPa. Program bantu yang digunakan adalah ETABS. Hasil perencanaan struktur yang diperoleh berupa dimensi dan penulangan. Pelat tangga dan bordes dengan tebal 200 mm, digunakan tulangan longitudinal D13-200 dan D10-200. Pelat lantai dua arah dengan tebal 130 mm dan 150 mm menggunakan tulangan D10-150 pada daerah tumpuan, D10-200 pada daerah lapangan, dan tulangan susut D10-200. Pelat satu arah dengan tebal 130 mm dan 150 mm menggunakan tulangan longitudinal D10-150 untuk arah x dan y, dan tulangan susut D10-200. Balok induk dimensi 700x800 mm2, digunakan tulangan longitudinal tumpuan atas 16D25 dan bawah 12D25, lapangan atas 11D25 dan bawah 10D25, sengkang tumpuan 4P-100 dan lapangan 4P-150. Kolom dimensi 1300x1300 m2, digunakan tulangan longitudinal 24D32, ties daerah lo 7D16-100 dan diluar lo 7D16-150. Kord diafragma pada lantai 9 arah x dan y digunakan tulangan 2D13 di setiap barisnya. Kolektor diafragma pada lantai 9 arah x digunakan 11 tulangan D13 dan arah y digunakan 5 tulangan D13. Kord diafragma pada lantai 8 arah x digunakan 6 tulangan D13 dan arah y digunakan 2 tulangan D13. Kolektor diafragma pada lantai 8 arah x digunakan 29 tulangan D16 dan arah y digunakan tulangan 5D13 pada setiap barisnya.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: SRPMK, pelat, balok, kolom, diafragma
Subjects: Sipil > Struktur
Sipil > Struktur
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Lia natanaelia utami
Date Deposited: 13 Jan 2020 02:20
Last Modified: 13 Jan 2020 02:20
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/20808

Actions (login required)

View Item View Item