Rismanto, Ardhian Bhakti (2011) PERANCANGAN RENCANA TANGGAP DARURAT DI PT. SUPRATIK SURYAMAS. S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0TI04505.pdf Download (435kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1TI04505.pdf Download (138kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2TI04505.pdf Download (65kB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3TI04505.pdf Restricted to Registered users only Download (208kB) |
||
Text (Bab IV)
4TI04505.pdf Restricted to Registered users only Download (191kB) |
||
Text (Bab V)
5TI04505.pdf Restricted to Registered users only Download (775kB) |
||
|
Text (Bab VI)
6TI04505.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Keadaan darurat merupakan kejadian yang tidak direncanakan yang dapat membahayakan manusia, merusak lingkungan dan atau perusahaan, yang harus dicegah dan ditanggulangi secara terencana, sistemtis, cepat, tepat, dan selamat. Rencana tanggap darurat (emergency response plan) diperlukan untuk mengurangi/membuat seminimal mungkin kerugian akan harta benda dan atau korban manusia (luka/kematian) akibat keadaan darurat. Penelitian diadakan di PT. Supratik Surymas. Perusahaan ini belum mempunyai rencana tanggap darurat yang meliputi manajemen tanggap darurat, jalur evakuasi dan standard operasional prosedur (SOP). Perlengkapan yang dimiliki berupa APAR (Alat Pemadam Api Ringan), pintu darurat, dan alarm sebagai tanda bahaya. Metode yang digunakan untuk merancang rencana tanggap darurat adalah kualitatif dengan perbandingan data terhadap SNI (Standard Nasional Indonesia), OSHA (Occupational Standard and Health Association), dan Peraturan Menteri. Tahap awal penyusunan adalah menganalisis potensi bahaya yang terjadi di PT. Supratik Suryamas. Berdasarkan analisis, urutan berdasarkan potensi bahaya tertinggi di perusahaan ini adalah kebakaran, gunung meletus, gempa bumi, badai/puting beliung, ancaman bom, dan demonstrasi/gangguan sipil. SOP yang dibuat adalah SOP untuk potensi bahaya yang kemungkinan terjadi di perusahaan. Jalur evakuasi dibuat dengan dua jalur primer dan sekunder. Manajemen dibentuk berdasarkan struktur organisasi yang telah ada. Jumlah APAR yang harus ditambahkan adalah tujuh buah. Kotak PPPK adalah kotak bentuk III. Penguncian pintu darurat diganti dengan pengait pintu.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Teknik Industri > Sistem Kerja |
Divisions: | Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 07 Jun 2013 11:35 |
Last Modified: | 07 Jun 2013 13:40 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/2118 |
Actions (login required)
View Item |