PIDIANKU, GILANG (2019) LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEKOLAH FILM DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN INCLUSIVE ARCHITECTURE. S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.
|
Text (JUDUL DAN ABSTRAK)
TA 015908.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
TA 115908.pdf Download (539kB) | Preview |
|
|
Text (BAB II)
TA 215908.pdf Download (7MB) | Preview |
|
|
Text (BAB III)
TA 315908.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
TA 415908.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
||
Text (BAB V)
TA 515908.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) |
||
|
Text (BAB VI)
TA 615908.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Permasalah Film sudah sepantasnya menjadi permasalahan nasional dimana dunia perfilman merupakan salah satu media besar untuk menyampaikan pesanpesan dan moral budaya asli Indonesia. Dan juga film bertanggung jawab atas penyampaian “bagaimana budaya Indonesia” di mata dunia. Dalam perspektif lain,film juga sangat diperlukan masyarakat Indonesia sebagai salah satu media pembelajaran budaya-budaya diluar Indonesia .Menurut Joko Anwar (Sutradara), kualitas teknis sineas Indonesia juga masih sangat perlu ditingkatkan agar dapat menyampaikan pesan budaya Indonesia dengan standar penyampaian yang baik dalam skala ternasional dan juga sekaligus dapat bersaing secara industri dalam skala tersebut. Pendidikan perfilman juga masih terbatas di Indonesia dikarenakan masalah ekonomi dan juga pendidikan film hanya terdapat dalam sebuah instansi pendidikan berupa Perguruan Tinggi yang hanya bias diakses dengan membayar dan juga memenuhi syarat berupa lulus pendidikan menengah atas/kejuruan. Indonesia juga masih terbatas dalam hal mengakses bioskop yang disebabkan masalah ruang dan juga ekonomi (harga tiket & akomodasi mahal).Pada faktanya pada tahun 1980’an, Indonesia sudah sangat dekat budaya Bioskop Layar Tancap yang berada di dekat permukiman masing-masing warga. Sekolah Film yang dirancang bertujuan untuk menjawab permasalahan peningkatan kualitas sineas muda dan juga keterbatasan akses pendidikan dengan implementasinya berupa peningkatan standar ruang belajar film. Sekolah film yang dirancang juga menjawab permasalah keterbatasan pendidikan film serta akses masyarakat terhadap bioskop dan tempat pemutaran film sejenis dengan implementasinya berupa penerapan inclusive architecture pada setiap elemen arsitektur yang akan dirancang dan direncanakan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Film, budaya, pendidikan, keterbatasan pendidikan dan layar bioskop,kualitas sineas. |
Subjects: | Arsitektur > Lingkungan Kawasan Penelitian Dosen > Arsitektur > Lingkungan Kawasan |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 07 Sep 2020 01:59 |
Last Modified: | 07 Sep 2020 01:59 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/22028 |
Actions (login required)
View Item |