Devitabirowo, RR Yohana Fabiola and Basuki, Imam PERENCANAAN TARIF TRANSPORTASI O-BAHN BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) DI KAWASAN BEDAH MENOREH (Studi Kasus : Bandara Yogyakarta Internasional Airport ke Candi Borobudur). [Research]
|
Text (RR Yohana Febiola D. - Imam Basuki)
02 POSTER RESEARCH WEEK 2020 TS.pdf Download (31MB) | Preview |
Abstract
Dalam program dua puluhjuta kunjungan wisatawan mancanegara, Pemerintah Indonesia menetapkan sepuluh Bali Baru. Candi Borobudur termasuk dalam salah satu sepuluh Bali Baru. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta bersama dengan Pemerintah Jawa Tengah mengadakan program Bedah Menoreh untuk mendukung program Pemerintah Indonesia. Jalur Bedah Menoreh merupakan jalur yang dirancang sebagai penghubung dari Bandara YIA ke Candi Borobudur. Rute Bedah Menoreh memiliki panjang 51,462 kilometer dengan rute Temon - Kokap - Girimulyo - Samigaluh - Kalibawang- Borobudur. Hal ini dibutuhkan sarana yang menunjang keberlangsungan program Bali Baru yaitu transportasi O-bahn. Penelitian ini di Kawasan Bedah Menoreh. Metode pengumpulan data ada dua jenis yaitu data primer dan sekunder, dari hasil data primer dan sekunder kemudian dianalisis untuk dapat memperhitungkan jumlah angkutan yang digunakan, biaya operasional kendaraan (BOK) O-bahn, tarif penumpang kendaraan O-bahn dan jadwal operasional kendaraan O-bahn di Kawasan Bedah Menoreh. Dari hasil analisis dengan tipe kendaraan yang digunakan HINO FB 130 dengan kapasitas 29 penumpang dengan jarak lintasan Bedah Menoreh 106,6 kilometer kemudian diperoleh load factor (Lf) 34,48% pada kondisi pesimis 5 unit, kondisi medium 9 unit dan kondisi optimis 13 unit. Pada (Lf) 51,72% di kondisi pesimis 3 unit, kondisi medium 6 unit dan kondisi optimis 9 unit. Pada (Lf) 68,97% di kondisi pesimis 3 unit, kondisi medium 5 unit, dan kondisi optimis 7 unit. Biaya operasional kendaraan (BOK) load factor (Lf) 34,48% adalah 6.280,97 (rp/bus- km) di kondisi pesimis, 5.293,71 (rp/bus-km) di kondisi medium, dan 5.169,48 (rp/bus-km) di kondisi optimis; pada Lf 51,72% adalah 5.945,90 (rp/bus-km) di kondisi pesimis, 5.480,05(rp/bus-km) di kondisi medium, dan 5.293,71 (rp/bus-km) di kondisi optimis; pada Lf 68,97% adalah 6.715,77 (rp/bus-km) di kondisi pesimis, 6.280,97 (rp/bus-km) di kondisi medium, dan 5.402,41 (rp/bus-km) di kondisi optimis. Tarif penumpang pada load factor (Lf) 34,48% adalah Rp.73.656,56 di kondisi pesimis, Rp.62.074,02 di kondisi medium, Rp60.617,33 di kondisi optimis; pada Lf 51,72% adalah Rp.46.481,23 di kondisi pesimis, Rp.42.839,49 di kondisi medium, dan RpA1.382,79 di kondisi optimis; pada Lf 68,97% adalah Rp.39.371,99 di kondisi pesimis, Rp.36.822,94 di kondisi medium, dan Rp.31.672,26 di kondisi optimis. Jadwal operasional pukul 07.00-19.00 WIB.
Item Type: | Research |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | O-Bahn, transportasi bedah menoreh, biaya operasional kendaraan, tarif |
Subjects: | Sipil > Transportasi Sipil > Transportasi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 21 Sep 2020 03:03 |
Last Modified: | 21 Sep 2020 03:03 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/22062 |
Actions (login required)
View Item |